21. Puncaknya setelah pemanasan (18+)

100K 1.1K 97
                                    

Dipublikasikan pada 9 Agustus 2020

~ Happy reading gaes ~

Warning!

No Children Under 18 (NC18+) Bocil silakan minggir!

Sudut pandang Endhys

"Beneran kamu gak tahu apa itu entot?"

"Iya".

"Huft, capek deh...". Ku lihat Farel yang tengah menepuk dahi nya sendiri.

"Entot tuh seperti ini... Eits..."

"Kenapa?"

"Kamu kan masih belum selesai di hukum...".

Farel menyunggingkan senyuman mengerikan.

"A... Jangan....  Aku capek...".

"Nggak ada penolakan! Kamu harus menyelesaikan hukuman mu".

Aku pasrah saja kedua ketiak ku di gelitik oleh nya. ditambah kedua tangan ku diikat dan di gantung sekaligus tanpa benang sekali pun melekat di tubuh ku membuat ku tidak nyaman.

Mungkin karena aku belum terbiasa dan ini baru pertama kalinya bagiku.

Lantas Farel menggelitiki ku lagi dan lagi. Aku pun sampai meronta-ronta minta ingin di lepaskan dan menyudahi kegiatan ku.

Bukannya berhenti dia malah menambah kan kecepatan gelitikan dari kedua tangan nya yang kekar itu.

Seperti nya jika aku memohon lagi untuk di lepaskan maka dia akan menambah kecepatan nya dan ini tidak akan berakhir.

Huft.

Aku hanya ketawa saja sampai mau pipis di tempat.

"Hahaha, udahhh".

Setelah 15 menit. Farel pun menghentikan aksi nya itu.

Gila.

15 menit sama aja seperempat jam dia menggelitik ku. Aku yang kelelahan pun hanya bisa menetralkan nafas ku.

"Ha uh ah".

Tak terasa tubuh ku mengeluarkan keringat. Sampai kedua ketiak ku mengeluarkan keringat yang cukup banyak.

"Bagaimana sayang, masih mau buat aku khawatir lagi hmmm?".

Aku hanya menggelengkan kepala saja dengan lemah. Untuk menggelengkan kepala saja sudah membuat ku lelah, apa lagi untuk berbicara.

Farel hanya terkekeh tanpa dosa. Kesel deh aku.

"Maafin aku ya sayang, sudah buat kamu kelelahan, hahaha".

Dia pikir itu lucu? Ck, aku yang mau kehabisan nafas oleh nya hanya ketawa ngakak tanpa rasa bersalah, ingin ku rasanya menendang junior nya itu, tapi itu tidak mungkin karena kondisi ku masih di ikat.

Kulihat Farel mengambil shower dan menyirami wajahku sambil tangannya ikut membersihkan wajah ku. Selanjutnya ia membersihkan kedua ketiak ku dengan bersih dengan air dan tangan nya juga.

"Sekarang udah bersih".

Aku masih diem saja dan tanpa bicara, aku masih kesal.

"Masih marah ya? Maaf...".

"Enggak aku maafin". Aku memutarkan kepala ku ke samping enggan melihat wajahnya yang menjengkelkan itu.

"Jangan gitu dong... Aku gitu kan karena kamu gak jawab dan buat aku khawatir itu karena siapa hmm?".

You Are My Girl 18+Where stories live. Discover now