96. Mencoba Untuk Menerima Kepahitan

401 10 0
                                    

Dipublikasikan pada tanggal

Jumat, 19 Januari 2024

Follow Dulu Sebelum Baca

***

You Are My Girl

Episode

96

***

"

Em.... Untung aja kita sempat masuk ya?"

"Ah apa? Iya ya. Beruntung kita." Beo Endhys seraya melihat bahwa hujan telah turun dan menyirami bumi.

Ditengah perjalanan pun mereka tetap tak ada obrolan sama sekali. Hanya sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Entah apa yang mereka kerjakan.

"Em... Endhys." Panggil Michael akhirnya.

"I—iya?"

"Bagaimana kita ke cafe aja? Sambil menghangatkan diri. Kebetulan cafe tersebut lagi baru buka." Ajak Michael.

"Cafe baru ya? Boleh deh." Terima Endhys.

"Okay, kita ke sana ya."

***

Mereka pun telah sampai di cafe dan memesan pesanan. Keduanya duduk berhadapan di bangku meja cafe.

"Cafe nya rame ya?" Ucap Endhys.

"Iya. Kamu benar."

Endhys menatap keadaan sekeliling. Pantesan saja cafe ini ramai. Bukan hanya karena cafe baru saja. Tetapi desain arsitektur dari Cafe ini sangat bagus dan tentunya menarik.

Tak berselang lama pesanan mereka datang. Endhys meminum coklat hangat. Ia meminumnya depan pelan. Begitu elegan.

"Michael kamu adalah salah satu cowok yang berani juga ya."

"Berani apa?" Tanya Michael dengan raut bingung seraya meminum cappucino hangatnya.

"Karena kamu menembak cewek yang sudah punya pacar."

Michael hanya tersenyum simpul saja.

"Sebenarnya aku bukan tipe ingin merebut pacar orang. Tetapi, berhubung aku suka kamu dan aku tahu kamu telah dilakukan dengan gak pantes sama pacar kamu. Membuat aku berani menembak kamu."

"Tetapi faktanya kamu juga ingin merebut aku dari pacarku."

"Hahaha. Iya aku juga tak kepikiran. Yang penting aku lega Dhys sekarang."

Endhys tersenyum mengangguk. "Michael apakah aku harus kembali memanggilmu Koko?"

"Jangan panggil aku Koko lagi Endhys. Panggil namaku saja."

"Baiklah. Meskipun itu di depan orang tuamu dan Mawar?"

"Ga pa pa juga."

"Okay."

"Tapi kita bisa jadi temen kan?" Michael mengharap sekali permintaannya.

"Tentu saja. Kenapa enggak?" Jawab Endhys dengan mudah. Karena tak ada yang perlu di pusingkan lagi.

"Terimakasih ya."

"Ga usah makasih segala." Endhys kembali meminum minumannya.

Suasana yang tadinya terasa dingin kembali menghangat bagaikan musim semi. Mereka kembali mengobrol dengan penuh tawa. Tak ada kecanggungan di tengah mereka.

You Are My Girl 18+Where stories live. Discover now