17. Tuan putriku sayang

56.8K 1K 79
                                    

Dipublikasikan pada 10 Juli 2020

~ Happy reading gaes ~

Farel's points of view.

Aku tiba-tiba melihat ada seorang wanita yang aku temui di toilet tadi dan rupanya dia masih di sini toh.

Tapi, yang menjadi pertanyaan ku adalah, Kok dia bisa bersama teman seangkatannya si Endhys?

"Rel". Aku pun tersentak dan melihat Endhys telah memanggil ku.

"Ah.... Iyaa?".

"Kenapa sih?".

"Enggak... dia itu...". Endhys melihat arah tatapan ku ke arah sana dan dia sontak mengerti.

"Nama orang yang ganggu kamu itu siapa namanya?".

"Jennifer".

Apa? Jennifer? Ah... Iyaa Astaga naga... Aku baru ingat, Jennifer itu adalah adik nya si Josephine.

Sudah agak beda penampilan nya si Jennifer. Tidak seperti 5 tahun yang lalu, setelah adegan kakaknya yang membuat ku sakit hati.

Ternyata kakak sama adik nya sama aja, sama-sama wanita iblis.

Endhys pokoknya dia harus menjauhi mereka, aku enggak mau gadis kecilku terjadi apa-apa oleh mereka.

"Jennifer?". Tanya ku kembali memastikan.

"Iyaa".

"Dia itu... Adik nya Joshepine... Mereka 2 bersaudara".

"Apa?!". Kaget nya cukup nyaring lantas aku terpaksa menutup bibir manis itu bagaikan rasa buah stroberi itu dengan bekapan tangan kananku.

"Sttt... Jangan nyaring -nyaris Endhys Nanti kedengaran orang". Ucapku dengan mengkode jari telunjuk tangan kananku dan melirik kanan kiri samping keadaan sekitar.

Huft.

Syukurlah... Tidak ada orang yang melihat ke kami berdua, dia ini kalau kaget tidak kira-kira.

"Hehehe Maaf...". Cengir nya.

"Pantesan... Mereka berdua bisa bersama, tapi aku masih bingung siapa yang mengundang mereka ke sini atau ikut siapa?". Tanya nya.

"Itu yang aku enggak tahu sayang...".

"Ciee... Panggil sayang-sayang... Kek anak ABG...". Kulihat dirinya terkekeh.

"Panggilan sayang itu bukan untuk anak ABG aja tahu... Sayang itu juga panggilan untuk orang yang kita sayang".

"Contohnya?". Tanya nya begitu polos. Oh Astaga... Kenapa dia ini begitu polos tapi dia sudah sering berhubungan dengan ku di ranjang setiap malam.

Sial. Karena aku berpikir mesum yang dibawah jadi tegang, dan harus di selesaikan. Kalau saja kami berdua sekarang ini aku sudah langsung merobek gaun itu dan membawa ke ranjang dan bergulat serta mendesahkan sampai matahari terbit.

Boleh juga.

Cepat lah selesai pesta ini. Diriku sudah mulai tidak sabar... Ditambah penderita Hypersex.

Dimana penyakit ku ini selalu membuat ku mudah terangsang dan membutuhkan kepuasan.

Tetapi setelah bertemu dengan Endhys. Penyakit ini seolah sudah mulai jinak dan hanya mau berhubungan dengan Endhys saja.

Aku juga sudah tidak tertarik dengan wanita penghibur di luar sana, Karena gadis kecil ku ini sudah sangat cukup bagiku.

"Contohnya adalah... Aku mencintai dan menyayangi mu sayang...". Lantas aku segera memeluknya dengan erat.

You Are My Girl 18+Where stories live. Discover now