Sepucuk Surat

2.9K 106 20
                                    

Karena cerita yang lainnya mandet, jadi, aku up yang udah ada aja yak🤗
Lagi sibuk dengan semuanya !😊

Selamat membaca untuk kalian yang minta 'Ekstra Part'🙃😊

'EKSTRA PART' selanjutnya menyusul.

"Kapan?" Entahlah... Hehe.

Selamat membaca🤗

...

Tentang sebuah kepercayaan yang berakhir dengan pengkianatan, tentang sebuah cinta yang berubah menjadi benci, tentang sebuah kelembutan yang berubah menjadi kekasaran. Hingga akhirnya pengkhianatan menemukan titik temu, benci yang mendatangkan cinta, dan sifat kasar yang menjadi lembut kembali.

Hidup tidak selamanya buruk maupun baik, tidak pula yang kaya tetap kaya. Ada kalanya yang baik menjadi buruk, yang buruk menjadi baik, yang baik tetap baik, yang kaya tetap kaya, yang kaya menjadi miskin, yang miskin tetap miskin, dan yang miskin menjadi kaya. Hidup seperti roda yang berputar, kadang diatas dan kadang dibawah, tergantung bagaimana kita menyikapi hidup.

Bukankah semuanya sudah berdamai dengan masalalu? Teruntuk diriku yang dulu, maafkanlah. Teruntuk diriku yang sekarang, berjuanglah. Semangat untuk kedepannya.

Aku tidak hidup sendiri, melainkan bersama dirimu dan dirinya yang selalu menjadi semangat sepanjang hari. Terukir senyum indah saat melihatmu selalu dalam jangkauan mata. Teruntuk dirimu yang masih setia dalam sebuah nama yang aku sebut rahim, sehat selalu untukmu malaikat kecilku. Aku dan dia menantikanmu.

Terima kasih kepada Dzat Yang Maha Pengasih, karena dia aku bisa bertahan dan mempertahankannya. Dia adalah kekuatan ku dan dia yang lain. Dia yang selalu membuat jantungku berdetak tidak normal saat berada didekatnya. Benar katanya, Kau sudah membolak-balikkan hatiku.

Teringat sumpah serapah yang selalu aku lontarkan padanya. Aku membencinya saat itu, namun, siapa sangka dengan takdir yang kau berikan? Aku malah jatuh dalam pesonanya. Pesona seseorang yang aku sebut suami. Aku mencintainya, kini dan nanti.

Terima kasih, untukmu. Seorang yang aku benci kala itu, dan yang aku cintai sekarang dan selamanya.

Teruntukmu, Raihan Malik Widjaja, terima kasih karena telah mengajarkanku banyak hal dan memberikanku banyak cinta.

Dariku, seseorang yang mencintaimu, Humaira Khanza Abraham dan Ibu dari calon anak kita, sayang. Hehe.

Raihan tersenyum sekaligus rasa haru dalam benaknya, ia mengusap sudut matanya yang berair. Kenapa dia jadi mellow seperti ini? Surat yang dibuat oleh istrinya beberapa hari lalu membuatnya bahagia. Ia senang mendapatkan surat pernyataan cinta dari istrinya.

Ira memberikannya surat itu sebelum mereka berangkat ke acara Yudha dan Hasya kemarin, ia baru sempat membacanya karena surat itu berada di meja kerjanya. Dengan senyum yang mengembang, ia berjalan menuju kamarnya, mendapati istrinya yang tertidur dengan nyamannya. Mengambil alih disamping tempat istrinya, Raihan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher istrinya itu. Mengusap perut buncit yang menambah bahagianya.

"Aku mencintaimu dan itu fakta." bisiknya pada istrinya yang tengah terlelap. Ia ikut memejamkan matanya dan terlelap.

...

Matahari sudah menampakkan diri sedari tadi, selesai jalan pagi keliling kompleks, Raihan, Ira, dan Via sedang memakan es krim cokelat di bawah pohon dekat jalan raya. Ira yang asyik menikmati dua es krim sekaligus membuat Raihan hanya geleng-geleng. Memang, porsi makan orang yang sedang hamil bertambah dua kali lipat.

HUMAIRA (END)√Where stories live. Discover now