PART 11

3.3K 175 1
                                    

Selamat Membaca🤗

🍃🍃🍃

“Dia tidak akan kemana-mana Dika. Dia akan menjadi istriku.” Seringai lelaki itu kini menjadi menakutkan.

“Aku tidak mau menjadi istrimu, dasar  pembunuh!” maki Ira pada Raihan.

Lelaki itu menyeringai tanda tak ingin mendapatkan penolakan.

“Baiklah, kalau begitu lihatlah kematian Ayahmu ini” ujarnya sambil menodongkan pistol dikepala Dika.

“Lelaki kurang ajar, lepaskan aku. Akan ku bunuh kau jika berani melukai Ayahku” Ira berteiak dan berusaha melepaskan tangan Raihan dari lengannya, namun kekuatan lelaki itu lebih besar.

“Aku akan membunuhnya jika kau tidak ingin menikah denganku” dengan mudahnya kata-kata itu keluar dari mulut Raihan.

“Baiklah, tapi jika kau melukai Ayahku, aku sendiri yang akan membunuhmu dengan tanganku” ujar gadis itu.

Gadis itu kembali mengingat saat Raihan dengan ancamannya yang tidak main-main. Lelaki biadap itu sudah menyakitinya saat itu, tapi Ia tidak peduli dengan rasa sakit yang sekarang ini, yang terpenting adalah Ayahnya masih bertahan hidup dan itu menjadi penguatnya saat ini.

Tok.. tok.. tok..

Suara pintu membuyarkan lamunannya lagi, seorang wanita yang masih muda dan cantik dengan rambut terurai hingga siku tersenyum padanya. Gadis itu menggunakan baju merah dan rok hingga lutut.

“Ibu Humaira?” sapa wanita itu.

“Ibu Ayu?” sapa Ira juga.

“Iya, saya Ayu bu” ujar wanita itu.

“Jangan panggil Ibu, panggil Ira saja” kata Ira tersenyum pada wanita di depannya. Karena Ira merasa wanita itu usianya tidak jauh darinya.

Hari ini Ira dengan Ayu berjanji bertemu di kantor. Ayu adalah korban pelecahan Antonio yang menjadi klientnya saat ini. Ira ingin menanyakan langsung pada Ayu apa yang sudah diperbuat Anton dan kenapa kasus itu tidak dimuat di media mengingat Anton adalah orang tersohor di negeri ini.

Humaira berjalan menuju pintu, mengunci pintu itu rapat-rapat. Ayu sempat bertanya pada gadis itu, tapi gadis itu hanya tersenyum dan kembali memberikan kehangatan pada klientnya.

“Mau minum apa?” tanya Ira. Ayu tampak ragu-ragu kemudian menggeleng.

“Tidak usah repot-repot Ra” ujar wanita itu.

“Baiklah, tapi apakah tidak ada orang yang mengikutimu sampai sini?” tanya Ira.

Wanita itu bingung, karena pasalnya Ia kesini sendirian. “Tidak ada Ra, memangnya kenapa?” tanya Ayu.

“Hem, tidak ada. Nanti setelah Mbak memberikan kesaksian bisakah kita sering bertemu? Tapi tidak di kantor, aku bosan jika disini” keluh Ira pada Ayu.

Ayu tersenyum, Ia seperti melihat sosok seorang teman dalam diri gadis itu.

“Tidak masalah dan bisakah kita berteman saja?” ujar wanita itu dan Ira tersenyum kemudian menganggukkan kepala.

Wanita itu memberikan kesaksian pada Ira tentang bagaimana Anton melecehkannya. Anton mengancam jika Ayu tidak memenuhi nafsu birahinya, Anton akan membunuh Ayu saat itu juga. Dengan rasa takut wanita itu memberikan kesuciannya pada Anton dan memberikan uang cukup banyak padanya agar tidak memberitahu siapapun atas tindakan biadap Anton.

Gadis lugu itu hanya mengiyakan hingga beberapa bulan kemudian Ia di nyatakan hamil. Sontak keluarganya marah besar padanya, hampir saja gadis itu di bunuh oleh Ayahnya. Tapi akhirnya gadis itu mengakui bahwa Ia sudah dipaksa melakukan hal itu.

HUMAIRA (END)√Où les histoires vivent. Découvrez maintenant