PART 16

2.7K 142 6
                                    

Selamat Membaca🤗✌😝

🍃🍃🍃

Malam yang sunyi dan sepi, itulah kini yang dirasakan oleh Ira. Setelah bertemu dengan Ayu, Ia langsung pulang ke apartemen.

Sekarang tidak ada penjaga di luar pintu seperti biasanya karena Ira yang meminta Raihan untuk tidak menggunakan penjagaan seperti itu. Terlalu lebay dan membuatnya risih.

Ira juga sudah tau password apartemen Raihan dan bebas keluar masuk. Iya, passwordnya adalah tanggal pernikahan Raihan dengan Ira. Awalnya gadis itu tidak tahu dan tidak mau tahu, tapi Raihan yang memberitahunya saat Ia sedang sakit.

"Dasar lelaki gila" umpatnya saat Raihan memberitahunya arti password yang di buat itu. Lelaki itu memang tidak bisa di hentikan ketika sudah bertekad.

Sudah pukul 10 lebih, gadis itu masih berkutat dengan laptop dan tumpukan kertas. Saking konsennya Ia tidak mendengar langkah kaki Raihan yang sudah berada di depannya.

“Belum tidur?” Ira sedikit terkejut dengan suara itu dan memandang ke arah Raihan hanya satu detik kemudian kembali fokus pada pekerjaannya.

“Hem” hanya kata itu yang keluar dari mulutnya. Moodnya masih tidak baik kali ini, gara-gara lelaki itu Ira tidak bisa mencari banyak bukti untuk persidangan. Seharusnya sekarang Ia tinggal santai-santai saja. Waktunya terbuang percuma untuk lelaki itu.

Raihan penasaran dengan apa yang dilakukan gadis itu, Ia mendekat namun sayang kertas tebal dengan 450 halaman itu tepat mengenai  hidungnya. Dan membuat Ira tersenyum sinis karena tepat sasaran. Tanduknya sudah bermunculan.

Begitulah perempuan ketika sedang tidak mood, membuat lelaki bingung harus berbuat apa. Kata terserah saja mempunyai banyak arti yang sulit di mengerti. Dan terlebih lagi dengan pasal yang mengatakan bahwa "wanita selalu benar", ada-ada saja.

“Aww.. sakit” Raihan meringis kesakitan memegangi hidungnya. Nampak darah segar keluar dari sana.

Dengan masih memegangi hidungnya, Raihan berjalan ke arah kamar mandi untuk memberishkan darah yang keluar dari hidungnya. "Gadis itu ternyata galak sekali" ujarnya.

“Apa yang terjadi dengannya?” batin Ira.

Ia menunggu lelaki itu keluar dari kamar mandi, lama Ia menunggu tapi laki-laki itu tidak kunjung keluar hingga Ira melihat noda darah di lantai tepat di tempat Raihan berdiri tadi. Dengan langkah cepat Ia berlari menuju kamar mandi.

“Kau tidak apa-apa tuan?” Ira menggedor pintu kamar mandi.

“Tidak apa-apa” kata Raihan saat pintu kamar mandi di buka.

Gadis itu memperhatikan hidung Raihan, masih ada bekas darah disana.

“Kau ini, tidak apa-apa katamu? Hidungmu berdarah dan kau bilang tidak apa-apa? Sini! Biar aku obati” Ira berjalan ke arah kotak P3K yang ada di dekat dapur kemudian menghampiri Raihan yang masih berdiri di ambang pintu kamar mandi. Lelaki itu heran dengan sikap Ira padanya.

“Ayo kemari” Ira memanggil Raihan, menyuruhnya untuk duduk di atas kasur.

Raihan tersenyum sambil berjalan ke arah Ira. “Apa kau sehat?” tanya Raihan sambil memegang kening Ira.

“Maksudmu?” kata Ira heran.

Raihan tersenyum, “Kau sangat unik, tadi kau marah, sekarang lihat dirimu. Kau begitu khawatir padaku. Kau sudah mulai mencintaiku?”

Deggg...

Jangan tanyakan seberapa berdegup kencangnya jantungnya kali ini. Tak hanya itu, pipinya juga sudah terasa panas.

HUMAIRA (END)√Where stories live. Discover now