PART 3

4K 187 0
                                    

Selamat Membaca🤗

🍃🍃🍃

Hari Ahad, hari libur Nasional yang ditunggu-tunggu oleh Humaira. Hari ini Ia akan berkunjung ke Panti sesuai rencananya dengan Hasya. Sedari tadi gadis itu menyocokkan gamis agar terlihat pas untuknya. Setelah lama membongkar isi lemari, akhirnya Ia menemukan gamis yang cocok untuk di kenakan. Warna merah muda atau pink dengan hijab senada yang membuat gadis itu tampak manis. Lesung pipinya terukir jelas dipipinya saat bercermin. Ia merasa bangga dengan gamis yang Ia kenakan.

Suara handphone Ira berbunyi melepaskan senyum yang sedari tadi terukir. Ia mengangkat telepon itu.

“Waalaikumussalam, kamu udah mau nyampe?”

"...."

“Oke tunggu ya, aku keluar sekarang”

Dengan cepat Ia menuruni tangga dan menemui ayahnya yang sudah berada di meja makan.

“Yah, Ira berangkat dulu ya. Hasya bentar lagi sampai” kata Ira sambil mencium punggung tangan Ayahnya.

“Kenapa ndak sarapan dulu?” tanya Dika.

“Nanti aja sama Hasya Yah. Ira berangkat Yah, Assalamualaikum” ujarnya sambil berjalan keluar rumah.

Tepat saat Ira berada di pintu rumah, mobil Hasya sampai. Gadis itu bergegas keluar dan membuka pintu gerbang.

“Saya bantu non” Ujar satpam rumah Ira.

“Makasih pak Ucup” Setelah dibukakan pintu oleh satpam rumahnya, Ira bergegas menuju mobil Hasya.

Hasya tersenyum ketika melihat sahabatnya itu tidak pernah berubah. Dari zaman kuliah sampai sekarang Ira tetap saja antusias saat diajak pergi ke Panti Asuhan itu.

“Yuk jalan” Ajak Ira saat sudah berada didalam mobil Hasya.

Hasya menggeleng lalu menjalankan mobilnya. Karena hari libur, jalanan yang mulanya macet bisa menjadi agak sepi disaat sekarang ini. Karena tidak ada mobil antar jemput ke sekolah maupun ke kantor. Jadinya Hasya dengan cepat membawa mobilnya. Diperjalanan ke Panti, Hasya menanyakan soal pernikahan Ira. “Aku deg-degan tahu Ra” tutur Hasya. Siapa yang menikah siapa yang deg-degan? Aneh.

"Ini yang nikah siapa sih? Aku atau kamu?" Goda Ira pada sahabat nya itu.

"Iya aku tau Iraaaa.. Tapi masak kamu gak ngerasain gimana gitu?" Tanya Hasya yang sudah memasang kuping nya untuk mendengarkan jawaban dari Ira.

"Biasa aja sih, gak tau kalo nanti" jawab Ira santai. Memang saat ini rasanya biasa-biasa saja, tapi entah apa yang akan di rasakan nanti saat sudah hari H-nya.

Suasana di Panti ini masih sama seperti yang dulu. Masih asri karena taman hias yang ada disini masih terjaga dan ayunan yang dulu menjadi tempat favorit Ira masih kokoh dengan jungkat-jangkit disebalahnya. Rasanya baru kemarin mereka mengenal tempat ini karena dari semester 1 Ira dan Hasya mengunjungi tempat ini.

“Akhirnya kesini lagi” Ujar Ira yang begitu senang melihat Panti itu.

“Aku juga seneng banget bisa kesini lagi Ra” sahut Hasya.

Mereka berduapun masuk dengan mengucapkan salam. Nampak anak-anak yang berada disana melihat ke arah dua gadis itu.

“Kak Ira.. Kak Hasya..!” teriak Sarah saat melihat kedua gadis yang tengah berdiri di pintu.

Mereka berpelukan dan semua anak panti ikut keluar melihat kedatangan orang yang mereka anggap sudah seperti kakaknya. Mendengar nama Ira dan Hasya disebut, Ibu panti keluar dan menghampiri kedua gadis itu. Dengan senyum merekah, Ibu panti memeluk kedua gadis yang sudah dianggap seperti anaknya itu.

HUMAIRA (END)√Where stories live. Discover now