PART 30

3.4K 142 1
                                    

Selamat Membaca🤗

🍃🍃🍃

Dalam cinta dan hidup ini kita harus bisa memilih antara menyakiti atau disakiti.

_Princessmermaid_

...

Mentari pagi sudah menampakkan sinarnya sedari tadi. Setelah selesai solat Subuh Raihan memilih untuk lari pagi dan Ira menuju dapur membantu Kinara memasak. Pagi ini Ira sudah menyiapkan nasi goreng dan telur ceplok karena Kinara ingin makan nasi goreng buatan menantunya. Karena Ira melarang Kinara memasak jadilah Ia diminta memasak nasi goreng saja agar tidak terlalu capek. Padahal Ira sudah biasa memasak di rumahnya dulu saat masih tinggal bersama Ayahnya.

Bicara tentang Ayahnya, Dika sekarang sudah sembuh dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya. Aktivitasnya sudah di batasi karena keinginan Farhan dan tentunya sudah memberitahukan Ira. Raihan juga sudah meminta maaf pada Dika atas apa yang sudah di lakukan, begitupun kepada Farhan.

“Assalamualaikum.” Ujar sebuah suara dari ruang tamu.

“Waalaikumussalam, baru balik Rey? Ayo makan dulu.” Kata Kinara yang sedang meletakkan nasi goreng di meja makan.

Ira yang melihat ada Raihan di sana langsung menunduk dalam, begitupun dengan Raihan yang melakukan hal serupa. Kinara yang ada disana bertanya dengan isyarat mengangkat kepalanya pada Raihan namun Raihan langsung menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.

“Ada apa Ra? Kamu berantem sama suamimu?” tanya Kinara penasaran.

“Em.. Eng-enggak kok Ma.”

“Terus kenapa pada diem-dieman? Itu lagi anak Mama yang nakal itu ditanya malah langsung naik aja.” Omel Kinara. “Ya sudah sekarang kamu ke atas panggil Rey buat sarapan, Mama mau panggil Via dulu.”

“Iya Ma, Ira mau goreng telur yang tinggal satu itu dulu.”

Di kamarnya, Raihan sedang membersihkan dirinya. Ia sempat merutuki dirinya yang malu pada Ira gara-gara kejadian semalam. Padahalkan itu wajar-wajar saja bagi seorang pasangan suami istri. Tadi pagi saja Ia sempat canggung membangunkan Ira untuk solat Subuh, alhasil mereka berdua harus seperti tadi.

Ira yang baru saja selesai menggoreng telur dan menyiapkan sarapan langsung memanggil suaminya untuk sarapan bersama. Saat sudah di kamar Ia tidak menemukan siapa-siapa, tapi suara air di kamar mandi membuatnya tahu kalau suaminya sedang mandi.

Gadis yang sudah berganti status menjadi seorang wanita itu menunduk dalam, Ia sudah menjadi istri seorang Raihan Malik Widjaja seutuhnya dan membuat rona merah di pipinya. Masih sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan membuatnya menoleh dan kembali menunduk karena Raihan hanya menggunakan handuk yang menjuntai dari pinggang ke lutut.

“Kamu ngapain disini?”

Ahh, pertanyaan bodoh Rey. Kenapa harus bertanya kenapa Ira ada disitu? Jelas-jelas kamarmu adalah kamarnya juga. Mikir Rey, mikir!

“A-ah itu Mas, Mama sudah menunggu di bawah. Kita sarapan.” Jawab Ira gugup.

Raihan menghela nafas berat dan menghampiri Ira, kecanggungan ini harusnya tidak terjadi dan membuatnya seperti ini.

“Emm.. Kamu tidak perlu bersikap seperti itu. Kita bersikap biasa saja ya, aku tahu kamu juga merasakan hal yang sama denganku. Tapi bisakah kita bersikap seperti biasa? Berantem contohnya.” Ujar Raihan yang langsung mendapat cubitan di pinggangnya.

HUMAIRA (END)√Onde histórias criam vida. Descubra agora