3

3.6K 421 20
                                    

BAB 3
COWOK MESUM

Jika hari ini adalah hadiah dari Tuhan

Maka aku ingin hari ini menjadi pelajaran untuk menata masa depan ku nantinya.
***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Tapi Savana dan kedua temannya belum juga pulang.

Ini karena kejadian di kantin tadi yang membuat Savana tak henti berdecak kesal.

Flashback on

Waktu istirahat 5 menit lagi akan habis, Savana serta Alina dan Ziva hendak untuk kembali ke kelas.

Namun langkah mereka terhenti saat empat wanita tiba-tiba berdiri dihadapan mereka dengan tangan menyilang di dada.

Mereka adalah Qiandra dan para anteknya.

"Ini yang tadi caper ke Abbyan?" tanya Qiandra sambil melirik teman di sampingnya.

Pramita mengangguk, lalu menunjuk kearah Savana, "Dia nih yang tadi caper ke Bian," adunya sambil tersenyum miring.

Savana mengerutkan kening.

"Heh! Tampang kaya gembel ajah belagu lo, deketin Abbyan!" ucap Qiandra melirik Savana tajam.

"Biasa jalang level rendah mah gitu, hhhhaaa" ucap salah satu dari mereka.

Beberapa orang yang melihat kejadian itu, menatap kearah Savana iba.

Tapi ada juga yang terlihat biasa saja dan malah mem-vidiokan momen tersebut dan menjadikan hal ini tonton menyenangkan untuk mereka.

Tentu saja, karena masing-masing dari mereka tahu, Qiandra pasti akan membully siapa saja termasuk mereka, jika berani mendekat Abbyan sekalipun hal itu hanya sebuah isu kedekatan.

Qiandra merasa tidak senang dengan siapapun yang mencoba mendekati Abbyan.

Mata Qiandra melirik minuman yang ada dimeja terdekat, yaitu sebotol minuman soda. Lalu dengan santai menyiram kan minuman itu pada Savana.

Mata Alina dan Ziva menatap kearah Qiandra dengan kesal namun tidak berani melawan.

Ziva yang hendak mengatakan sesuatu namun dirinya ditahan oleh Alina.

Savana sendiri hanya terdiam, tidak melawan ataupun berbicara. Ia tahu ada yang sedang mem-vidiokan aksi Qiandra saat ini.

Dan Savana berharap ada guru yang melihat kejadian ini secara langsung, setidaknya Savana tidak perlu mengotori tangan untuk menghukum Qiandra atas perlakuan nya ini.

"Saya ngga ngegoda siapapun, Kaka mungkin salah orang." ucap Savana dengan tenang.

"Bener ko dia yang tadi godain Abbyan," timpal teman Qiandra,

"Kapan dan bagaimana saya menggodanya? Maaf, Karena saya tidak merasa melakukan hal seperti itu, percayalah Ka." ucap Savana, bahkan kini Savana tersenyum tipis kepada Qiandra.

Qiandra sedikit terkejut mendapati Savana yang tersenyum, ia tahu itu bukan senyum mengejek, karena ada ketulusan yang terpancarkan dimata Savana.

"Gue ngga mungkin bohong, dia cuman pengen bikin Lo keliatan bego Dra!" ucap Paramita dengan nada serius. Mendengar penuturan temannya Qiandra dibutakan oleh amarah kembali.

"Jalang murahan! Gue bakal kasih Lo pelajaran!" tutur Qiandra sambil menoyor kepala Savana, sontak eskpresi Savana menjadi datar.

"Idiot, cih. Gampang banget terpengaruh orang luar, cewe ngga punya prinsip." gumam Savana dalam hati.

The Hole Of HopeWhere stories live. Discover now