42

891 162 0
                                    

BAB 42
JIWA YANG SALING BEREBUT

—Yang paling penting itu bukan kalah menangnya, tapi kuat bertahan atau ngga sama dunia ini—
"***"

Seminggu sudah berlalu, dan kondisi Kalla belum juga membaik. Ivana khawatir jika terjadi sesuatu, bukan karena ia peduli hanya saja jika salah satu tokoh mati lebih cepat itu akan mengubah alur cerita.

Terlebih lagi, Kavindra entah kenapa beberapa hari belakangan dirinya menempel terus, membuat Ivana lama kelamaan sedikit risih dan takut.

Takut alur cerita ini benar-benar berubah, dan yang lebih menakutkan lagi adalah ia tidak bisa keluar dari cerita ini untuk kembali kehidupan yang dulu.

Maaf-maaf saja, ia tidak ada rencana untuk tinggal lebih lama. Cerita The Hole of Hope adalah cerita yang mencakup harapan dari lubuk hati paling dalam setiap tokoh.

Harapan Kavindra untuk menjadi seorang yang bebas, harapan Mawar yang ingin tumbuh menjadi perempuan kuat dan harap Kalla yang ingin hidup bahagia.

Harapan mereka tak terdengar sulit, bahkan ia sudah membereskan masalah Kavindra, tapi untuk Mawar bagaimana bisa mengubah jiwa Mawar menjadi lebih kuat, jika jiwa Peony yang mengambil alih tubuh pemeran utama itu.

Ia juga sedikit kepikiran akan Orion, pemuda itu dalam alur asli dia harus mati, mati saat pertempuran antara kedua geng yang pecah saat memperebutkan tokoh utama protagonis perempuan, namun haruskah ia membiarkan hal tersebut terjadi, bagaimana'pun dalam diri Orion kini ditempati oleh jiwa Abbyan.

Kakak kelas dengan kepercayaan diri melebihi apapun itu, pemuda old money yang tidak suka tersaingi, huh ... terlebih akhir-akhir ini entah kenapa ia bersikap manis padanya.

Ivana menghembuskan nafas panjang, memijat pelipisnya yang sedikit pusing memikirkan semua hal itu.

Ahhh ...tunggu ada yang ia lupa. Hei dimana RENO! Pemuda itu tak pernah datang, bukankah Mawar dan Orion juga mendapat penglihatan seperti dirinya, kemana pemuda itu.

Reno benar-benar terlupakan, Ivana keluar dari rumah sakit, berjalan mencari taksi untuk pergi ke kediaman Reno.

Namun langkah terhenti, ia menertawakan dirinya sendiri, seperti IQ 140 milik dirinya kini berubah menjadi negatif. Sial ia tidak tahu alamat rumah pemuda itu.

Astaga, terlalu tertekan membuat dirinya menjadi bodoh rupanya.

Ia mengambil ponselnya dan mencari kontak milik Reno. Mencoba menelfon, namun nomer tersebut tidak aktif, sedikit cemas dengan keadaan pemuda itu, ia mengirim pesan pada Kavindra untuk menanyakan alamat rumah Reno.

Whats'App

Ivana:
Vin alamat rumah Kak Reno dimana?

Tak selang beberapa lama pesan itu dibalas.

Kavindra:
Napain? Lo masih suka sama dia?


Ivana:
Cepet ihh, kepo banget kaya Dora

Kavindra:
Oke, gue sherlock

The Hole Of HopeWhere stories live. Discover now