26

1.1K 202 0
                                    

BAB 26
BERTEMU DENGAN TOKOH ORION

Pengecut jika memilih lawan yang bahkan ngga bisa ngelawan

*****

Mawar tengah menyusuri jalan dengan langkah gontaian, dirinya ingin pergi bersenang-senang ke club mana saja yang penting stres dikepalanya ini mereda.

Jangan salah, meski Kavindra tampan, jika dia berperilaku seperti bayi dan sering bermanja ria terus menerus pada dirinya, bagi wanita lain mungkin kavindra adalah salah satu yang banyak diincar karena sikapanya terlampau manis dan perhatiaan.

Sibuk dengan pikirannya, tanpa Mawar sadari didepannya tengah terjadi keributan antar pelajar. Saat terdengar beberapa orang berteriak, barulah dia sadar dengan lingkungan sekitar.

"Sial, tawuran!"tuturnya lalu melangkah berbalik arah dengan langsung cepat.

"Arghhh!"

Rintihan itu membuat Mawar berbalik, melihat seseorang yang akan dipukul menggunakan sejenis tongkat besi. Padahal lawannya sudah terkapar diaspal.

"Bajingan! Jangan jadi pengecut anjing! Lawan Lo udah letoy melehoy gitu masih dilawan cemen!"teriak Mawar, entah kenapa pusing dikepalanya mendadak mereda.

Mungkin karena dirinya, berperilaku alami tanpa unsur keterpaksaan. Benar-benar puas menjadi diri sendiri.

Pemuda dengan seragam urak-urakan itu terlihat tersulut emosi.

"Bacot Lo! Model kaya jalang aja bangga!"teriak pemuda itu tak kalah sinis.

"ANJING! Kadieu sia dugong! wani ngomong kitu, wani paeh!"tutur Mawar dengan logat khas Sunda.

Mawar sudah berancang ancang menendang wajah pemuda, sinting dihadapannya itu. Namun langkahnya terhenti saat pemuda yang tadi tergeletak diaspal kini terbangun dan menyerang dengan brutal.

Bugh

Bugh

Bugh

Melihat pemuda yang tadi mengatainya sudah terkapar dengan darah memenuhi wajahnya, membuat Mawar meringis ngeri.

"Udah tu orang bisa mati, goblok!"tutur Mawar menarik pemuda dengan name tag Orion Bagaskara dihadapannya.

"Orion Bagaskara!"teriak Mawar kencang hingga tanah sempat bergetar sesaat.

Sang empu, menatap tajam Mawar. Menghela nafas panjang lalu menarik kasar lengan Mawar dengan tidak manusiawi.

"Lepasin goblok! Lo kira gue binatang?! Main seret-seret aja."gerutu Mawar tak habis pikir dengan pemuda dihadapannya ini.

Pemuada itu mendelik, "Jaga tutur kata Lo, yang bener!"ucap pemuda itu lalu menarik Mawar untuk masuk kedalam mobil hitam miliknya.

Mawar melebarkan matanya, saat ia hendak keluar, sayangnya pintu mobil sudah dikunci. Pemuda bernama Orion itu mendekatkan wajahnya kearah Mawar, hingga jarak benar-benar tipis antara mereka.

Refleks Mawar mendorong wajah Orion dengan tangannya sekuat tenaga. "Gue masih ting-ting, jangan macem-macem Lo!"ucap Mawar sambil menunjuk wajah Orion dengan jarinya.

Orion yang geram menggigit jari yang menunjuk kearahnya."Arghhhh!"erang Mawar menahan sakit dijarinya.

Matanya menatap nyalang pemuda dihadapannya ini. "Lo ngga diajarin sopan santun?! Gue cuman mau pasangan seatbelt doang, sinting emang!"tutur Orion lalu memalingkan wajahnya, terdengar helaan nafas panjang dari Mawar.

Sejujurnya kini Mawar sedikit malu dengan tingkahnya yang kepalang memalukan, Bagaimanapun dicerita ini Mawar adalah tokoh protagonis yang lemah lembut dan---

Tunggu siapa nama pemuda tadi, Orion? Kesialan apa lagi ini. Kenapa ia baru menyadarinya, Orion adalah tokoh utama pria kedua yang seharusnya jatuh cinta pada Mawar.

Dan kini, bahkan citranya sudah hancur dihadapan pemuda tersebut.

"Mawar, nama gue Mawar."ucapnya yang entah angin dari mana dia malah memperkenalkan dirinya.

Terlihat mimik wajah Orion mendadak berubah derastis seperti orang yang tengah terkejut. Lalu pemuda itu tersenyum canggung setelahnya.

Senyum yang terkesan menyeramkan itu membuat Mawar berpikir, apa tokoh Orion dalam cerita ini mengalami gangguan jiwa semacam psikopat, contohnya.

"Lo tahu nama gue, apa kita udah saling kenal?"ucap Orion namun terdengar nada bicaranya sedikit berbeda, kenapa Mawar merasa nada bicara pemuda itu sedikit melunak padanya.

"Dari name tag dibaju Lo, tapi kita belum saling kenal."jawabnya menujuk nama yang melekat pada seragam sekolah pemuda itu.

"Kenapa gue ngerasa dia lebih mirip cewe sinting dari pada protagonis,"lirih Orion sangat pelan namun masih dapat didengar oleh Mawar.

Mawar yang hendak melayangkan protes terdiam. Astaga apa yang tadi digumamkan pemuda itu. Bagaimana bisa dia tahu. Protagonis katanya?

Mata Mawar terbelalak. "Jangan bilang kalo Lo itu- Abbyan?" tanya dengan ragu. Jari Mawar kembali menujuk wajah Orion dengan penuh selidik.

Mata Orion membulat sempurna, "Jangan bilang Lo bunga bangke!"tuturnya setengah berteriak.

"Peony! gue Peony bukan bunga bangke! Setan emang Lo,"langsung menoyor kepala Orion dengan tidak manusiawi karena kesal.

Orion meringis, "Astaga! Kenapa bisa Lo masuk ketubuh tokoh utama, rusak dah alurnya kalo begini."ucap Orion memijat pelipisnya.

"Yaelah, emang siapa yang mau masuk ketubuh si letoy. Gue juga ogah kali."gerutu Mawar menghela nafas gusar.

Orion teringat sesuatu, "Gue harus ngejar-ngejar cinta Lo? Jijik banget."ucap Orion meratapi nasibnya, yang menurutnya begitu sial.

Mawar tertawa mendengar penuturan Orion,"Hahaha inget ngga boleh ubah alurnya, uwuh sayang."ucap Mawar sengaja dengan nada menggoda.

"Mata gue, telinga, perut astaga! Ini bisa bikin gue mati muda Tuhan."ucap Orion berekspresi seperti orang yang tengah mendapatkan siksaan.

****
Thanks for reading
Next cepet ga nihh?
Jangan lupa vote dan komen biar cepet update nyaaa

Lopek semiliar ❤️

___rbilqisasiah

The Hole Of HopeWhere stories live. Discover now