Dua Puluh Empat🍊

1.4K 139 16
                                    

"Nih!"

Jonah dan segala kedongkolanya mendongak. Apa yang ia dapati membuatnya terkejut, silverqueen besar? Yang benar saja. "Nyogok gue?"

"Dari Indy."

"Oh," Kedongkolanya kian naik lima puluh persen."Jadi kapan lo ngasih gue kayak gitu."

"Gue bukan siapa-siapa lo," ujar Amy meletakan coklat itu di meja Jonah. Pengan banget gue khilaf, Ya Allah.

"Lo simpanan gue, kalau lo lupa."

"Tapi,"

"Gak usah banyak alasan. Lo lihat tuh cewek lain aja gencar deketin gue. Lah lo? Kapan lo dekatin gue kayak gitu hah?" sensi Jonah membuat Amy mengedikan bahunya acuh.

"Gak tahu."

"Kok gak tahu. Perlu gue paksa hah?"

Amy menggeleng cepat "Enggak."

"Sore, lapangan basket. Beliin gue air." Jonah dan segala kekesalanya bertitah. Membuat Amy cemberut. Dasar diktaor!

"Uang jajan udah habis." Alasan bagus.

"Nih!"

Amy melongo dikursinya. Jonah menyerahkan dua lembar uang seratusan. Banyak benar.

"Air apa?"

"Terserah lo yang penting harus sweet."

"Loh?"

"Kan lo simpenan gue, sayang" gemas Jonah mengelus pipi Amy. Sontak cewek itu menjauhkan badanya. Duh Gusti kenapa jadi merinding, batinya seraya mengelus-elus pipinya.

Jonah terkekeh kecil dibuatnya. Lalu beralih membuka bungkus coklat dari Indy. Sebenarnya dia tidak suka, tapi ia sadar benar bahwa cewek disebelahnya itu ingin sekali. Jadi daripada mementingkan ego dan membuat Amy kian ngidam, lebih baik dia menurunkan egonya. Toh Indy juga gak bakalan tahu.

"Lo gak mau?"

Amy tersenyum lebar. Lalu menganggukkan kepalanya. "Dasar perut karet!" cibir Jonah memberikan seluruh coklat itu padanya. "Nih, habisin! Bungkusnya kalau bisa sekalian lo telen tuh."

Amy mengigit coklatnya sadis, alhasil membuat gelak Jonah pecah.

"Bisa diem gak sih?" kesal Virka dari belakang. Jonah melirik sinis cewek itu.

"Kenapa emangnya? Mau marah?"

"Iya, gue marah. Apalagi soal tadi."

"Bodo," ketus Jonah kembali menatap ke depan. Ia bertopang dagu, lalu memiringkan kepalanya untuk melihat Amy dan aktifitasnya.

"Enak?"

"Banget," balas Amy fokus dengan coklatnya.

"Suapin dong?"

"Ewwwww," Amy melirik jijik cogan disebelahnya. "Amit-amit cabang bayi dah."

"Lo bilang apa?" teriak Jonah berang kau menjitak kepala Amy.

Ekhem

Jonah dan Amy sama-sama menodongakan kepala. "Anak orang bisa geger otak loh, Jo" kata Bu Rumi buru-buru membuat Amy menyembunyikan coklatnya di dalam laci.

Jonah terkekeh kecil saja. Mana mungkin Amy geger otak gara-gara jitakan kecil. Toh jitakan yang sering Jonah kasih kan sudah dimantrai kasih sayang, eaaaak.






***





"Udah dikasih coklatnya?"

Amy yang tengah khusyuk menonton latihan basket lantas menoleh kesamping. Indy si cewek imut dengan otak brilian itu tersenyum.

My Kriting GirlWhere stories live. Discover now