Bab 59 - Operasi Penyelamatan

14K 966 6
                                    

Bagian Lima Puluh Sembilan

Bima menyusul Arthur yang sudah berada di Polsek dekat rumah Arthur. Bima datang bersama Jeremy yang kebetulan ikut dalam menyelesaikan kasus berliku tersebut. "Ini barang bukti dan ini milik Lukas," Arthur menyerahkan pisau yang berada dalam plastik kepada Jeremy.

Perhatian Bima tertuju pada pisau yang masih berlumuran darah Arthur tersebut, "darah siapa ini?" tanya Bima yang cemas, dia memperhatikan Arthur yang terlihat baik-baik saja. Darah yang masih mengalir tidak terlihat karena warna baju Arthur yang berwarna hitam.

"Bukan apa-apa, sekarang kita harus pikirkan langkah berikutnya," jawab Arthur yang menutupi kondisinya yang terluka. Agung sendiri tidak berani ikut campur dan mengatakan bahwa Arthur terluka.

Mata Agung menatap pada pisau yang berada dalam plastik dan sedang dipegang oleh Jeremy, pisau itu memiliki tanda X yang sama dengan yang pernah Agung lihat. Seketika semua ingatannya seolah kembali, dia ingat kapan dan dimana dia melihat lambing X tersebut. Dia sangat yakin bahwa dia melihat tanda itu di dekat rumah temannya.

"Lambang X itu," ujar Agung langsung saat Arthur, Bima dan Jeremy akan segera berangkat menyisir lokasi terdekat rumah Arthur. Menurut Arthur ada kemungkinan Lukas tidak dapat berjalan jauh dengan kondisi yang luka parah.

"Ada apa dengan lambing X ini?" tanya Arthur yang penasaran dengan raut wajah Agung yang tegang.

Flashback On

Agung berjalan kaki menuju rumah temannya Wendy yang tidak jauh dari rumah Arthur, dia ingin menjenguk temannya yang konon sedang sakit hingga tidak ada kabar lagi. Beberapa orang di sana mengenal Agung dan menyapa Agung saat dia lewat. Kondisi rumah Wendy sepi dan seperti tidak ada penghuni di sana.

Tok! Tok! Tok!

Tetapi Agung tidak langsung pulang begitu saja dan tetap mengetok pintu rumah temannya itu, hingga beberapa kali mengetok pintu keluar sosok laki-laki tampan yang belum pernah ditemui oleh Agung sebelumnya. "Wendynya ada?" tanya Agung langsung.

"Wendy sudah pulang kampung dan rumahnya ini sedang saya kontrak," ujar laki-laki tampan itu dengan nada suaranya yang datar. Wajahnya juga sama datar dengan nada suaranya.

"Kapan pulangnya? Kok tidak kasih kabar ya," ucap Agung lagi yang tidak tahu bhawa laki-laki di hadapannya itu adalah Lukas.

"Jika tidak ada keperluan lain Anda silahkan pergi," usir Lukas langsung kepada Agung. Saat itulah secara tidak sengaja mata Agung menangkap sebuah lukisan dengan lambang X di dalam rumah.

Brak!

Pintu rumah langsung ditutup tepat di hadapan Agung yang tadinya masih memperhatikan lukisan lambang X itu. Dia juga heran kenapa Wendy tidak mengabarinya jika dia pulang kampung, beberapa hari sebelumnya jugaWendy tidak dapat dihubungi hingga sekarang. Saat itu Agung sama sekali tidak menaruh curiga pada lambang X dan rumah Wendy yang ditempati orang lain yang ternyata bernama Lukas.

Flashback Off

"Saya baru ingat kalau Lukas itu postur tubuhnya sangat mirip dengan laki-laki yang menempati rumah teman saya itu," ujar Agung menutup ceritanya tentang dimana dia melihat lambang X dan bertemu tatap muka dengan Lukas.

"Sialan! Jadi selama ini dia memata-mataiku dari dekat!" marah Arthur saat tahu kenyataan bahwa posisi rumah teman Agung tidaklah terlalu jauh dari rumahnya.

"Agung kamu yakin dengan keterangan kamu? Dan apa kamu bisa pastikan Lukas tidak mengetahui jika kamu pernah bertemu dengannya?" Jeremy bertanya kepada Agung untuk memulai pergerakkan penyelamatan. Karena kemungkinan besar Malika di sekap di rumah yang Agung sebut sebagai rumah Wendy temannya.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang