Bab 55 - Upaya Mencari Malika

9.3K 863 2
                                    

Bagian Lima Puluh Lima

Arthur dan Bima memutuskan untuk kembali ke rumah Arthur, di rumah sudah menunggu Agung. Ketiganya masuk ke daalam rumah untuk memutuskan langkah berikutnya, Arthur sendiri masih dengan suasana hati yang kacau, dia tidak tahu harus bagaimana dengan keadaan seperti ini. Pikirannya buntu yang ada hanya kekhawatirannya akan keadaan Malika yang tidak tahu dimana keberadaannya.

"Arthur aku akan coba menyelidiki ini dimulai dari kasus Josh Sujatmiko, karena menurut Malika orang yang menyelinap ke dalam rumah orang yang sama dengan orang sebelumnya," ujar Bima kepada Arthur saat mereka berkumpul di ruang tengah rumah Arthur lengkap juga dengan Agung.

"Kalau begitu Agung akan menemanimu," Arthur memberikan perintah kepada Agung melalui isyarat matanya.

"Kamu yakin? Sepertinya kamu yang lebih butuh bodyguard," sindir Bima yang melihat keadaan Arthur yang kacau.

"Aku bisa mencari Malika sendiri, aku hanya ingin istirahat sebentar saja," tegas Arthur kepada Bima dan Agung yang khawatir dengan dirinya.

"Ya sudah kalau begitu kita jalan dulu," setuju Bima akhirnya dan mengajak Agung untuk pergi menyelidiki kasus Josh Sujatmiko lebih lanjut.

Sepeninggal Bima dan Agung, Arthur pergi ke ruang kerjanya. Dia duduk terdiam di sana, hatinya gundah pikirannya penuh dengan Malika. Sudah terlalu banyak yang mereka lalui bersama dan sekarang dia harus kehilangan istri tercintanya. Arthur juga mencoba berpikir dengan jernih siapa yang bekerja sama dengan Lola menculik Malika.

Kondisi Arthur benar-benar kacau terlihatdari wajahnya yang biasanya bersih kini ditumbuhi rambut-rambut halus, rambutnya yang mulai memanjang tidak tersisir dengan rapih, matanya yang memiliki kantung mata melebih para Presiden dan kondisinya yang sedikit kurus dari biasanya. Efek kehilangan Malika begitu besar dan nyatanya terjadi pada dirinya, seluruh pekerjaannya terlantar tidak terurus, fokusnya hanya Malika seorang.

Arthur melangkah keluar ruang kerjanya menuju dapur, baru di ambang dapur Arthur seolah-olah dapat melihat bayangan manis Malika yang sering menyapanya sambil memegang spatula bersama Mbok Salmi. Atau saat pagi hari menanyakan ingin makan atau sarapan apa pagi itu. Saat dirinya butuh minum ada orang yang dengan sigap mengambilkan segelas air untuknya.

Langkah Arthur berlanjut menuju kulkas yang tidak jauh darinya dengan dihantui bayang-bayang Malika. Dibukanya pintu kulkas dan diambilnya sebotol air mineral dingin, ditegaknya langsung air itu tanpa gelas. Hingga karena kesal Arthur dengan sengaja menyiram kepalanya dengan air dingin hingga dirinya basah kyup. Matanya tertutup rapat selagi menikmati air dingin yang menyiramnya.

"Arghhh!" teriak Arthur dengan keras dan "BRAK!" suara lemparan botol kosong yang dipegang Arthur mengenai counter top yang berbahan kayu di dapur. Napas Arthur tidak teratur, tetes-tetes air dingin masih membasahi baju Arthur yang meluncur dari rambutnya.

"Malika!" teriak Arthur sangat frustasi, dia kehilangan akal untuk menemukan Malika. Hingga dengan tiba-tiba Arthur berlari menuju ruang tamu, matanya sibuk mencari-cari benda yang sempat dilupakan olehnya dan Bima. Hampir saja Arthur berteriak frustasi lagi saat dirinya membalikkan badannya dan matanya menatap meja telepon rumah yang di sana terdapat paket kecil misterius.

Sementara itu, Bima dan Agung sedang berada di rumah seseorang yang pernah menjadi sekertaris Josh Sujatmiko. Kemungkinan dia adalah orang yang mengetahui siapa orang yang bekerja untuk Josh Sujatmiko, "yang saya tahu bahwa Tuan Josh sangat dengan dengan Aden Lukas," jelas Pak Gunawan yang merupakan mantan sekertaris Josh Sujatmiko saat ditanya Bima perihal orangyang dekat dengan Josh Sujatmiko.

"Lukas sudah meninggal dalam kecelakaan saat di Jogja beberapa waktu lalu, apa ada orang lain lagi Pak?" tanya Bima lagi karena dia tidak memperkirakan bahwa Lukas masih hidup.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang