BAB 43 - Take You Home

9.8K 416 12
                                    

"Kita kembali ke Manhattan?"

Lucas tersenyum.

"Rumah kita disana. Apa kau ingin mencoba untuk melupakan tempat dimana kita bertemu?" Pertanyaan Lucas membuat Sandra menggigit dalam bibirnya, pikirannya melayang pada hari dimana ia bertemu dengan Lucas di sebuah club. Club-- Uh! Kenapa ia tidak bisa mengingat nama club itu?!

"Ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, Baby?"

Sandra menganggukkan kepalanya sekali. "Kenapa aku tidak bisa mengingat nama club saat pertama kita bertemu?"

"Bukan tidak bisa. Tapi kau saja yang pelupa." ucap Lucas tapi dengan nada yang mengejek.

Jadi secara halus dia mengataiku pikun begitu?! Itu membuat Sandra benar-benar kesal pada Lucas, lelaki itu malah membuat keadaan moodnya berubah buruk.

Lucas yang melihat pandangan kesal Sandra langsung merangkul pundak Sandra dan menarik kepala wanita itu untuk bersandar di dadanya. "Kau tidak pikun, hanya saja kau pelupa. Pikun dan pelupa beda bukan?"

"Bagiku sama saja!" Nada protes yang keluar dari mulut Sandra membuat Lucas tersenyum geli.

"Kau tidak boleh pergi ke club lagi ya." Pinta Lucas sembari tersenyum lalu melayangkan kecupan di dahi Sandra.

"Memang kenapa? Lagipula disana menyenangkan."

Lucas lantas menyeringai. "Melihat seorang disampingmu yang sedang berciuman lalu kau memasang muka horormu kau bilang menyenangkan?" Tangan Lucas menarik kepala Sandra dan menatap manik mata wanita tersebut. "Jangan pernah datang ke club lagi apalagi kau memakai piyama kesana. Itu yang membuat seluruh pria menatapmu."

"Menatapku aneh karena aku mengenakan piyama?"

Lucas tersenyum tapi dengan pancaran mata yang serius. "Itu memang yang utama, tapi kau harus tahu kalau pria yang ada didalam club tidak bodoh untuk tidak tahu kau seorang perawan atau bukan."

Sandra menatap Lucas dengan was-was sedangkan tenggorokannya tak berhenti menelan ludahnya kembali. "Mereka tahu?"

"Tidak mungkin seorang wanita bar-bar mau memakai piyama ke dalam club malam-malam, apalagi dalam keadaan menangis seperti kau dulu." jelas Lucas dan melepaskan rangkulannya. Ia berdiri dari kursi dan berjalan ke arah dapur diikuti oleh Sandra di belakang.

"Tapi tidak ada satu pria pun yang mendekatiku kecuali kau."

"Karena aku sudah memperingati mereka lebih dulu."

Sandra memberi pandangan tanyanya ketika melihat tubuh Lucas yang sudah berputar ke arahnya. Seakan mengerti dengan tatapan yang diberikan oleh Sandra, Lucas langsung menarik pinggul Sandra dengan pelan lalu mencium bibirnya sekilas. "Aku pemilik club itu."

Perkataan Lucas membuat Sandra membulatkan matanya. Jadi itu yang membuat lelaki yang mendekatinya di club mengetahui namanya. "Kenapa kau baru memberitahuku?"

Sebelah alis Lucas menaik. "Well... Perihal club-ku tidak penting."

Sandra berdecih sambil mendorong dada Lucas dengan kedua tangannya, lalu ia menyilangkan tangannya di depan dada dengan tatapan sebal ke arah Lucas. "Itu penting untukku! Kalau kau tidak memberitahu kalau kau memiliki club berarti diam-diam kau selalu pergi kesana dan membayar wanita di sana kan?" tuduh Sandra dengan mata yang memicing.

Lucas yang tak terima di tuduh hanya menatap Sandra dengan tajam. "Aku sudah bilang kalau aku tidak bermain dengan wanita lain semenjak aku bertemu denganmu."

Me and Mr. Billionaire✓ (Open PO)Onde histórias criam vida. Descubra agora