BAB 40 - Let Me Go

9.4K 424 28
                                    

Pada paginya, Lucas keluar dari kamar yang mendominasi warna pink dengan kemeja putihnya yang masih menempel. Ia mengutuk Shanon yang sudah mengurung dirinya dikamar, bahkan ketika ia ingin keluar saat Shanon sudah terlelap tiba-tiba saja wanita itu mencekal lengannya dan menyuruh ia kembali tidur disampingnya.

Dan, ia tidak bisa menolaknya. Ia tidak ingin ada air mata yang keluar dari mata wanita itu karenanya.

Lucas mempercepat langkahnya untuk ke lantai dasar, ia ingin meminta maaf pada Sandra karena ia tidak bisa menemani wanita itu tidur semalam. Jangan menyalahkannya, Sandra sendiri yang menyuruh dan memaksanya untuk menemui Shanon di kamar.

Setelah berada di lantai dasar, Lucas mengedarkan pandangannya di setiap ruangan. Kosong, tidak ada siapapun. Hanya ada beberapa maid yang sedang bekerja.

"Sandra-- kau dimana, Sayang?" Lucas berjalan ke arah sofa dimana semalam Sandra tertidur, disana ada jas kerjanya. Namun tidak ada seseorang yang ia cari.

Lucas mengacakkan rambutnya dengan sebelah tangannya, lalu ia masuk ke dalam kamar tamu. Tapi ia tidak menemukan siapapun di dalamnya, kamar itu masih sangat rapih seperti tidak ada orang yang tidur disana.

"Lucas, ada apa?" suara Helen membuat Lucas menutup pintu kamar dan membalikkan tubuhnya.

"Kau melihat, Sandra?" tanya Lucas secara langsung.

"Sandra?" ulang Helen lagi.

"Ya."

"Uh, mungkin dia sedang mandi. Kau tunggu saja."

Mungkin yang dikatakan Helen benar. Tapi ia merasa kalau Sandra tidak berada di mansion ini.

"Apa CCTV disini masih menyala?"

Dahi Helen sempat berkerut namun ia segera menganggukan kepalanya ketika melihat tatapan mata Lucas yang tidak suka menunggu. "Tentu, ruangannya masih tetap ada di lantai tiga."

Tanpa mengatakan apapun Lucas berjalan cepat masuk ke dalam lift, sedangkan Helen yang melihatnya hanya bertanya-tanya apa yang akan Lucas lakukan. Namun ia tidak ingin terlalu penasaran, biarkan saja lelaki itu yang mengurusnya. Mungkin saja ia melihat ada maling atau hantu semalam.

"Cari Sandra di sudut kota Sydney. Jangan sampai aku yang terlebih dulu mengetahuinya lagi atau kau ku pecat!" suara Lucas menggeram kasar pada seseorang yang ia telepon. Kalau Sandra benar-benar pergi seperti yang di tebak pikirannya maka ia harus mencari tahu apa yang sudah terjadi, sebelum dan sesudah Lucas berada di mansion ini.

"Brengsek!" Lucas kembali menggeram dengan suara yang keras, tak lama ia membanting ponselnya kebawah karena merasa lift yang ia gunakan jalannya sangat lambat. "Kenapa kau pintar sekali, Sayang?"

---

Lucas mendesis dengan giginya yang bergemeletuk dan mengepalkan kedua tangannya hingga urat di tangannya tercetak dengan jelas sedangkan rahang lelaki itu mengeras, matanya memancarkan kilat yang berbahaya ketika melihat monitor waktu kemarin siang dan semalam.

Awalnya Lucas hanya menggeram ketika melihat Shanon menampar wanitanya, tapi geraman itu berubah dengan kemarahannya yang meletup karena monitor itu menunjukkan bahwa semalam Sandra mengendap-endap ke kamar Shanon lalu wanita itu langsung pergi keluar dari mansion.

"Sialan!" tatapan Lucas menggelap, ia langsung segera turun dan keluar dari mansion, menghiraukan pertanyaan dari Helen dan tak peduli dengan tangisan Shanon. Yang sekarang ia pikirkan hanyalah Sandra, tunangannya.

"Kau tidak akan pernah bisa pergi dariku lagi, Sandra." Lucas mendesis sinis. "Tidak untuk yang ketiga kali."

Lucas memasuki mobil yang dibalut warna biru dan hitam dan bertulisan Bugatti Veyron di tengah plat namanya tidak lama kemudian ia menjalankan mobil tersebut dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia tidak peduli dengan keselamatannya, ia hanya peduli dengan keselamatan wanitanya. Setelah kehilangan bayinya, ia akan kehilangan ibunya juga? Tidak. Ia tidak akan membiarkannya.

Me and Mr. Billionaire✓ (Open PO)Where stories live. Discover now