BAB 25 - I Trust You, Lucas

11.9K 455 3
                                    

Meh kambekk🤣

Apa masih ada orang yang belum mau berkomentar?

Kem-on, komentar lah wkwk. Aku haus komentar haha.

Happy Reading😚

•••

Sandra berada di dalam pusat pakaian dalam bernama Victoria's Secret bersama dengan Caroline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sandra berada di dalam pusat pakaian dalam bernama Victoria's Secret bersama dengan Caroline. Menghabiskan hari minggu mereka berdua dengan cara membuang-buang uang, ditemani oleh David. Tapi lelaki itu hanya menunggu di mobil, ia tidak ingin masuk dengan alasan takut melihat Caroline memakai pakaian seksi didepannya dan membuatnya menyerbu Caroline ditempat umum.

Sandra tertawa mengingatnya, ia berjalan menelusuri setiap sudut tanpa merasakan kelelahan. Sedangkan Caroline sedang mencoba sebuah lingerie yang baru dikeluarkan, berniat menggoda David saat mereka berada di apartement.

"Sandra, kau harus mencoba memakai ini." katanya sembari tersenyum menggoda. Mata Sandra melihat satu stel lingerie berwarna merah ditangan Caroline.

"Aku yakin ini cocok di tubuhmu." katanya lagi. Menantang, Sandra mengambil lingerie itu dan masuk ke dalam kamar ganti.

Sandra memutar melihat lingerie merah yang melekat di tubuhnya. Caroline benar, ia cocok dengan lingerie ini. Warnanya yang mencolok terasa pas dengan warna tubuhnya. Ia menatap dirinya sendiri melalui cermin, pikirannya mulai kotor teringat ia akan menggoda Lucas lagi dengan lingerie ini.

"Kau terlihat mewah menggunakan itu."

"Apa aku membelinya?"

Caroline mengangguk "Tentu, aku yakin Jeffrey akan suka jika kau memakai itu."

"Ambilkan kartuku."

"Wow," gumam Caroline, ia menatap Black Card ditangannya dengan mulut yang menganga "Kau mendapatkan ini? Dari Jeffrey?"

"Hmm... Padahal aku tidak memintanya."

Caroline terperangah, matanya membulat menatap Sandra "Kau beruntung sekali memiliki pria seperti Jeffrey."

"Tidak, kau yang beruntung memiliki pria seperti David."

Caroline mengibaskan tangannya "Sudahlah, kita sama-sama beruntung."

Mereka berdua tertawa bersama, kembali berbelanja tanpa memperdulikan David yang sudah menunggunya sejak berjam-jam lalu.

"Sudah. Aku lelah." Caroline mengangkat tangannya yang penuh dengan tas belanja yang memiliki merk ternama.

"Ayo," ajak Sandra "Aku yakin David bosan menunggu kita."

Me and Mr. Billionaire✓ (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang