BAB 41 - Meet Again

9.9K 452 13
                                    

Lucas memandang pemandangan alami di Indonesia sambil menyetir mobilnya sendiri, sedangkan dibelakangnya ada mobil lain yang diisi oleh Hendrik dan Fabian. Selama berpuluhan jam ia berada di pesawat akhirnya ia sudah bisa menatap matahari lagi meskipun kadang terhalang dengan pohon besar dijalanan.

Setelah melewati gedung-gedung besar, ia menghentikan mobilnya tepat didepan hotel. Menatapnya sebentar sebelum turun dari mobilnya dan membiarkan Fabian memarkirkannya.

Ia segera berjalan masuk ke dalam lobi hotel tanpa bertanya lagi pada sang resepsionis. Ketika ia hendak mendorong pintu kamar, samar-samar Lucas mendengar suara percikan air. Ia pikir Sandra sedang berenang siang ini, jadi dengan secepat mungkin Lucas melangkah ke area kolam renang.

Kebahagiaan itu seketika menguap di dadanya. Rasa senang dan bersyukur mendapati wanitanya baik-baik saja dan terlihat bahagia. Namun terlintas rasa kesal ketika ia melihat Sandra hanya memakai bikini ketika sedang berenang di tempat yang terbuka. Ia tidak ingin ada seseorang yang melihat tubuh wanitanya selain dirinya sendiri.

Dengan kesal Lucas melanjutkan langkahnya mendekat ke arah Sandra tanpa sepengetahuan wanita itu. Ia tidak akan marah tapi ia akan bertindak.

Seperti menarik paksa tubuh Sandra untuk naik ke daratan tanpa memperdulikan reaksi terkejut luar biasa yang Sandra tampilkan.

"Kenapa kau memakai pakaian itu?" erang Lucas sembari menunjuk bra tipis yang dipakai Sandra.

"Kenapa kau bisa ada disini?"  Sandra membalikkan pertanyaan Lucas dengan mata yang masih membulat. Sepertinya ia masih belum percaya dengan Lucas yang tiba-tiba ada di hadapannya.

Lucas menggapai rahang Sandra dengan tangannya. "Jangan memakai pakaian sial itu lagi jika sedang berada diluar."

Sandra memalingkan wajahnya, dan Lucas segera melepas jasnya untuk memakaikan di tubuh Sandra. Sandra tidak menjawab ucapan Lucas, hanya air mata yang kembali meleleh melewati pipinya. Sandra tidak bisa bertemu dengan Lucas jika pria itu masih tak mau jujur padanya.

"Aku sudah membawa handuk," kata Sandra dengan nada dingin. Ia melepas jas Lucas dan meraih handuk yang tersampir di kepala kursi.

Kemudian Sandra berjalan ke arah kamarnya meninggalkan Lucas di area kolam renang. Sebenarnya tidak meninggalkan. Toh, lelaki itu pasti akan mengikutinya di belakang.

Setelah sampai didepan pintu, Sandra berhenti dan membalikkan tubuhnya hingga mereka berhadapan. Sandra membiarkan air matanya keluar dengan deras di pipinya. Mata biru milik mereka saling bertatapan, Sandra menatap Lucas dengan penuh kepedihan sedangkan Lucas menatap Sandra dengan penuh penyesalan. Setiap orang yang berlalu lalang dan melihat mereka pasti akan berpikir kalau dua sejoli itu sedang dilanda masalah yang besar.

Sandra melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar, ia mendudukan diri di sofa diikuti dengan Lucas yang duduk di sampingnya. Air mata Sandra terus merembes mengalir di pipi, ia tidak ingin menghapusnya karena ia mau Lucas melihat air matanya. Ia ingin Lucas ikut merasa apa yang ia rasakan. Biarkan lelaki itu tahu bahwa perasaannya benar-benar hancur dan itu tidak main-main.

"Kumohon, jangan menangis." Lucas membawa bibirnya untuk mencium kedua mata Sandra, ia mencoba untuk menghapus air mata Sandra tapi wanita itu langsung menepisnya dengan cepat.

"Biarkan aku menghapusnya," kata Lucas memohon. "Kau menangis karenaku, kau pergi karenaku. Jadi biarkan aku menghapus air matamu, biarkan aku membawamu untuk pulang." bisik Lucas dengan suara rendah.

Kemudian Sandra membiarkan tangan Lucas menghapus air mata dipipinya, sesekali lelaki itu mencium matanya dan menyuruhnya untuk berhenti menangis.

"Kenapa kau ada disini?" Sandra kembali mengeluarkan pertanyaan yang sama seperti di kolam renang.

Me and Mr. Billionaire✓ (Open PO)Where stories live. Discover now