BAB 03 - Bad Day

18.4K 852 2
                                    

Setelah menyandang sebagai sekretaris CEO, hari-hari Sandra penuh diperusahaan bahkan ia selalu lembur ketika Lucas tidak datang ke kantor karena sibuk mengurusi perusahaannya sendiri.

Hah, jika terus-terusan seperti ini, lebih baik jika dirinya saja yang menjadi CEO! gerutu Sandra.

Tapi, jangan salahkan dirinya jika pekerjaannya lelet, siapa suruh merekrut karyawan biasa menjadi seorang sekretaris bahkan tanpa melakukan interview ulang?! Dasar Lucas bossy!

Sandra masih berkutat dengan laptopnya tidak peduli jika hari semakin sore dan para karyawan pun sudah mulai pulang, ia harus menyelesaikan laporannya hari ini, karena besok ia ingin bersantai.

Sesekali menyesap lattenya, kening Sandra berkerut lalu menjentikkan jarinya lalu tersenyum puas dan seterusnya seperti itu.

"Serius sekali" ucapan itu membuat Sandra sedikit terjengkang dari kursinya lalu ia menatap lelaki yang dibalut dengan kemeja putih yang dua kancing atasnya sudah terlepas dengan dasi yang berwarna perak mengkilap sedangkan jasnya tersampir ditangannya.

"Kau mengagetkanku, sir!" Pekiknya lalu kembali fokus pada laptopnya tidak sadar jika lelaki tersebut sudah berdiri menggejulang disampingnya.

"Kau belum pulang?" Sandra kembali mengelus dadanya ketika suara bass itu terdengar dengan tiba-tiba.

"Astaga! Kau membuatku memiliki riwayat penyakit jantung jika lama-lama seperti ini!" Gerutunya.

Lelaki itu melihat arlojinya "Ini sudah jam enam sore, Mrs. Margareth."

Sandra berdehem "Aku tahu."

"Lebih baik kau pulang."

"Tidak! Aku ingin menyelesaikan pekerjaanku sampai tuntas hari ini."

"Kau masih mempunyai hari esok."

"Besok aku ingin bersantai." balas Sandra dengan santai.

"Tidak ada waktu santai, Sandra. Pekerjaan itu terus mengalir bagaikan air, kau tahu?"

"Ya aku tahu, setidaknya tidak membebankan diriku."

Lelaki itu berjalan menuju sofa tanpa membalas perkataan Sandra, ia memejamkan matanya dan berniat untuk beristirahat sebentar.

Sandra yang melihat wajah tampan yang dimiliki Lucas nampak terlihat lelah menutup laptopnya lalu berjalan menuju dapur yang memang disediakan diruangannya ini.

Dengan langkah pelan, Sandra berjalan menuju sofa tempat dimana Lucas berada dengan secangkir coffe latte ditangannya, belum sempat Sandra membangunkan Lucas kedua mata Lucas sudah terbuka dengan sempurna.

"Kopi ini membangunkanku, kau yang membuatnya?" Tanya Lucas sedangkan Sandra tersenyum sambil mengangguk.

"Kau terlihat lelah, sir. Jadi aku membuatkanmu coffe latte, mungkin staminamu akan kembali lagi."

Lucas menyesap coffe latte tersebut, lalu kembali memejamkan matanya.

Tanpa mengucapkan terima kasih padaku? Hebat sekali dia! batinnya kemudian ia kembali pada meja kerjanya dan membuka laptopnya lagi.

•••

Ini benar-benar hari terburuk bagi Sandra! Bagaimana bisa ia tertidur di meja kerjanya dan pas ia terbangun hari sudah menunjukkan jam satu malam, ia juga tidak menemukan Lucas disofa. Sudah tertebak kalau lelaki itu meninggalkan ia sendirian untung saja masih ada satpam yang menjaganya jika tidak mungkin ia sudah diisengi oleh penghuni perusahaan itu.

Sandra terus berjalan menelusuri kota Manhattan pada malam hari.

Sepi, itulah yang tergambar pada situasi malam ini dan juga dingin. Untung saja Sandra membawa jaket jika tidak mungkin ia akan mati kedinginan disini.

Sandra mengeratkan peganganya pada jaketnya ketika mendengar suara gemuruh dilangit.
"Apakah malam ini akan hujan? Tidak adakah satu kendaraan yang lewat? Ponselku mati, lengkap sudah penderitaanmu hari ini, Sandra." Racaunya pada diri sendiri.

Kaki jenjang itu masih terus berjalan menelusuri jalanan yang sepi meskipun sekarang hujan sudah membasahi kota Manhattan dengan sangat deras karena yang ia inginkan sekarng adalah pulang ke apartementnya dan tidak peduli jika nantinya ia akan demam.

--

Bab 3 finished❤️
Thank you for reading😄

Me and Mr. Billionaire✓ (Open PO)Where stories live. Discover now