BAB 37 - Australia

8.7K 364 9
                                    

Ternyata menjalin hubungan bersama seorang milyader tidak seindah yang aku pikirkan. Jika rintangannya adalah sebuah penghianatan, lebih baik aku berkata 'maaf' dan memilih untuk pergi.

- Sandra Margareth -

---

"Kau tidak berencana untuk pergi ke Australia kan?" tanya Caroline dengan waspada, kini mereka kembali berdua semenjak perginya Joshua yang entah kemana.

Sandra menyeringai. "Kau memang kakak yang pengertian, Carl."

Mata Caroline terbelalak. "Kau sedang hamil, Sandra. bagaimana jika kandunganmu kenapa-kenapa saat diperjalanan? lagipula kau hanya tahu kalau wanita itu tinggal di Australia kau tidak tahu dimana tempat dia tinggal atau rumah sakit tempat dia di rawat." Caroline terus mengucapkan kalimat dan alasan-alasan yang masuk akal agar Sandra mengurungkan niatnya untuk mencari keberadaan Shanon.

"Aku bisa bertanya, Carl. Kau tenang saja." Sandra melirik ke arah jam tangannya. Sekarang sudah pukul lima sore, Lucas bilang kalau ia akan pulang sore hari. "Kalau aku pergi, tolong jangan beri tahu siapapun termasuk Lucas. Setidaknya jangan sampai lelaki itu tahu sampai aku menghubungimu dan mengatakan kalau aku sudah menemukan seorang yang ku cari."

Kedua alis Caroline menyatu, sembari mengerang "Aku yang akan kena sasaran kemarahannya Lucas, Sandra! Kumohon jangan pergi, pikirkan kesehatan bayimu."

"Aku akan baik-baik saja, aku juga akan menjaga bayiku dengan baik."

"Yasudah, aku akan temani."

"Tidak," sergah Sandra dengan cepat. "Aku sendiri saja."

Caroline menghela napasnya lelah, ia tidak bisa menahan Sandra untuk mencari sebuah kebenaran. Tapi ia juga tidak ingin hal buruk terjadi pada Sandra, apalagi wanita itu mau pergi sendirian tanpa ditemani.

"Baiklah, aku tidak mau memaksamu. Tapi kau harus berjanji akan menjaga kesehatanmu dan juga bayimu."

Senyum lebar terlengkung di wajah Sandra. "Aku akan mendengar nasihatmu."

"Kau akan pergi kapan?"

"Aku tidak tahu. Tapi aku ingin secepatnya."

Caroline mengangguk lalu menyuruh Sandra untuk pulang ke apartement sebelum Lucas mencarinya.

Sandra menahan napas sembari menguatkan hatinya, itu yang Sandra lakukan untuk kembali berpura-pura agar semuanya terlihat baik-baik saja. Kalau dilihat memang mudah namun sulit untuk dilakukan. Sandra tidak tahu harus sampai kapan kepura-puraan ini berjalan, dan ia tidak tahu kapan Lucas akan berbicara jujur padanya.

Semua ini benar-benar menguras tenaganya. Ia tidak kuat, ia ingin pergi dan menenangkan hati juga hidupnya. Tapi lagi-lagi kenyataan yang harus ia cari tahu menamparnya dengan kuat.

---

Butuh waktu sekitar satu jam untuk menempuh perjalanan dari Amsterdam menuju Zoetermeer, dan itu Sandra lalui demi mencari kotak jam tangan milik Lucas. Ia juga sudah berjanji untuk mencari dirumahnya, dan juga ia sendiri penasaran ada apa dengan kotak jam tangan itu. Kenapa Lucas terlihat panik ketika kotak jam tangan tersebut tidak ada didalam jangkauannya.

"Sandra-- kau pulang, Nak? Bersama, Lucas?" pertanyaan dari Sara langsung terdengar ketika ia memunculkan tubuhnya di depan pintu.

"Tidak. Aku sendiri kesini. Lucas sedang ada urusan pekerjaannya." ucap Sandra dengan jujur. Ya Sandra jujur karena itulah yang diucapkan oleh Lucas tadi siang walaupun ia tidak tahu apakah itu kenyataan atau kebohongan.

Me and Mr. Billionaire✓ (Open PO)Where stories live. Discover now