BAB 09 - Beautiful Dress

17.2K 636 11
                                    

Suasana kamar yang sunyi membuat dua orang yang berada di atas ranjang semakin nyenyak dalam tidurnya, tidak peduli ponsel yang berbunyi sejak sepuluh menit lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana kamar yang sunyi membuat dua orang yang berada di atas ranjang semakin nyenyak dalam tidurnya, tidak peduli ponsel yang berbunyi sejak sepuluh menit lalu.

Kedua alis Lucas berkerut ketika suara ponsel kembali terdengar untuk yang ke lima kalinya, Lucas membuka kedua matanya dan menangkap punggung polos wanita yang membelakanginya.

Ia mendudukan tubuhnya di samping ranjang sambil menatap tubuh wanita yang kini sedang tertidur seperti bayi, bahkan tidak ada pergerakan dari wanita itu ketika bunyi ponselnya yang cukup keras.

"Jangan menatapku," gumam Sandra, senyum kecil tercetak di wajah Lucas ketika sadar jika Sandra bergurau didalam tidurnya.

"Aku tidak menatapmu." bisik Lucas tepat di telinga Sandra.

Baru saja Lucas akan pergi mandi jika saja tidak ada lengan kecil yang menahan tangannya "Jangan pergi,"

"Aku tidak akan pergi, tidurlah." jawab Lucas sambil melepaskan lengan Sandra yang menggenggam pergelangan tangannya.

"Aku kedinginan, kau tidak ingin memelukku?" pinta Sandra dengan suara seperti bayi yang merengek,

Lucas berdeham lalu ia menidurkan kembali tubuhnya ke atas ranjang, sekarang posisinya ia berhadapan dengan tubuh polos Sandra yang hanya di balut dengan selimut putih, ia tau jika Sandra hanya bermimpi tapi ia juga tidak bisa membiarkan kemauan wanita ini.

"Aku sudah memelukmu, sekarang tidurlah."

Senyum manis terlihat jelas di wajah cantik Sandra dan itu mampu membuat Lucas terpaku karenanya. Tidak lama karena kesadaran Lucas kembali ketika suara ponselnya berdering lagi, ia melepaskan pelukannya dan mengambil ponselnya yang tergeletak di meja kecil disampingnya.

Ketika melihat nama yang tertera di layar, Lucas dengan hati-hati bangun dari kasur dan berjalan ke balkon menatap kota Manhattan pada pukul empat pagi.

"Lucas?" suara seorang wanita terdengar jelas dari telepon.

"Apa?"

"Kau dimana sekarang?"

"Di kantorku."

"Really? Untuk apa kau berada di kantor pagi-pagi buta seperti ini?"

"Itu urusanku bukan urusanmu."

"Pasti kau membawa wanitamu kan? Kau bermalam dengan jalangmu kan?!"

"Sudah kubilang itu bukan urusanmu!"

"Tidak perlu membentakku, aku--"

Dahi Lucas berkerut ketika mendengar suara isakan kecil dari sambungan teleponnya "Ada apa?" tanya Lucas kali ini dengan suara yang melembut

"Bisakah kau kemari? Aku sangat membutuhkanmu,"

"Aku tidak bisa--"

"Kumohon, aku sangat membutuhkanmu.. aku tidak akan menelfonmu jam segini jika tidak ada hal yang serius,"

Me and Mr. Billionaire✓ (Open PO)Where stories live. Discover now