BAB 27 - Don't Leave Me Again

12.9K 464 0
                                    

---

"Aku membelinya seharga 20 Juta Dollar US, kalau kau masih berpikir aku mencuri kau bisa bertanya pada Roland Milton, dia yang membuat acara penyelenggaraannya." Lucas mengusal kepalanya di perut Sandra "Kau bisa memasak? Aku lapar sekali, aku belum makan sejak pagi tadi."

Oh yatuhan, Lucas...

•••

Sandra memalingkan wajahnya karena Lucas yang selalu menatapnya tanpa berkedip. Ish, menyebalkan sekali. "Katanya kau lapar?"

"Hmm... Memang," Lucas terkekeh lalu mengecup pipi Sandra sekilas "Aku ingin makan diluar."

"Kau meragukan rasa masakanku?" Sandra memajukan bibirnya dengan kedua tangannya yang bersedekap.

"Tidak, Sayang..." dengan cepat Lucas bergerak mencium bibir Sandra "Aku merindukan bibirmu, sangat manis."

Sandra mencibir lalu menjauhkan wajahnya dari Lucas, "Katanya kau ingin makan diluar."

"Ya... Tapi biarkan aku menyantap hidangan yang sudah tersedia di hadapanku dulu, ya."

Kening Sandra berkerut, matanya menatap Lucas tak mengerti. "Kau membawa makanan?"

Lucas tertawa geli kemudian ia menarik tubuh Sandra agar lebih dekat, ia menatap mata Sandra dengan dalam sembari mengusap lembut pipi Sandra. "Kau santapanku siang ini, Sayang," tawa Lucas berubah menjadi seringai "Aku ingin memakanmu terlebih dahulu."

•••

The River Cafe, Brooklyn, New York - USA

Sandra menatap sebal Lucas yang kini berada di depannya, ia benar-benar tidak habis pikir apa yang sebenarnya lelaki itu inginkan?!

Kenapa lelaki itu selalu membuatnya naik darah?

"Kau ingin makan apa, Sayang?" tanya Lucas dengan suaranya yang lembut.

Setelah membuatnya kesal lelaki itu masih bisa bersikap santai? Ditambah pelayan wanita yang malah menatap Lucas dengan genit.

Hey, kau tidak bisa menatap orang dengan tatapan sembaranganmu! Apalagi lelaki didepanku ini sekarang adalah milikku! Kesalnya dalam hati.

"Tidak tahu. Aku marah padamu!"

"Apa kau tidak menyukai tempat ini? Maafkan aku, ayo kita pergi ke tempat lain."

Dasar pria gila!

"Tidak. Kita disini saja," utus Sandra dengan wajah yang muram lalu tangannya mengambil buku menu yang ada di tangan pelayan wanita tersebut dengan kesal.

"Kau tidak suka aku ajak kemari?" tanya Lucas setelah mereka selesai memesan makanan.

"Aku suka... Tapi, jika kau terus menculikku seperti ini aku tidak suka."

"Menculikmu? Tapi kau milikku, aku berhak membawamu kemanapun," Lucas menegak cocktail-nya dengan cepat. "Lagi pula kau belum pernah ke Brooklyn kan?"

Sandra mengangguk pelan. "Tapi seharusnya kau bilang dulu padaku,"

Tangan Lucas bergerak mengelus rambut pirang Sandra "Lain kali aku akan bilang padamu lebih dulu." katanya lalu bergerak mengecup sekilas bibir Sandra.

Bibir Sandra melekungkan senyum manis lalu matanya menangkap satu botol cocktail "Aku mau satu gelas,"

"Tidak. Kau tidak boleh minum alkohol, Sandra."

Sandra merenggut "Satu gelas saja..."

"Lalu membiarkanmu mabuk?"

Kedua alis Sandra bertaut "Aku tidak pernah mabuk!"

"Aku tahu kau tidak pernah meminum alkohol, lalu kenapa kau meminumnya? Kau tahu itu tidak baik untuk kesehatan wanita."

"Kata-katamu mengingatkanku pada saat pertama kali kita bertemu," Sandra terkekeh sambil menatap Lucas dengan pandangan menerawang. "Benar kan, kau tidak pernah meminum alkohol, lalu kenapa kau meminumnya? Ah... Aku jadi merindukan kelab itu, apa namanya?"

Lucas menuang cocktail lagi di gelasnya "Apa?"

"Nama kelab itu..."

"Aku tidak tahu." jawab Lucas sembari menaikkan kedua bahunya.

"Bohong! Aku tahu kau mengetahuinya," saat Sandra melihat Lucas kembali menuangkan cocktail untuk yang ketiga kalinya, tangan Sandra langsung merebut gelas tersebut dan dengan cepat ia menegaknya hingga habis membuat Lucas menatapnya dengan tajam. "Itu akibatnya kau tidak mau jujur padaku."

Sandra tersenyum menggoda apalagi wanita itu membalut bibirnya dengan lipstik berwarna merah, dan Lucas mengerang kesal karenanya. "Kau akan mendapat hukuman setelah ini."

"Hukum saja."

Lucas terseringai kemudian ia bangkit dari kursi dan membungkukkan badannya ke depan wajah Sandra membuat wanita itu menatapnya dengan mata yang membulat.

"Mau apa kau?"

"Menciummu."

•••

MOHON MAAF SEBAGIAN PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT

Me and Mr. Billionaire✓ (Open PO)Where stories live. Discover now