Akhir Dari Sebuah Dendam Part I

930 85 12
                                    

Lintang mendesis, nampak kebencian terpancar jelas di wajahnya. Lintang sama sekali tidak menyangka bahwa tiga muskter dari Andalusia kebal dengan pengaruh sigil penidur yang sudah Lintang tanam sebelumnya. 

"Menyerahlah, aku tidak tahu apa yang membuat anak berbakat sepertimu sampai berkhianat pada kerajaan. Tapi kau masih punya waktu untuk berubah." Hanz membuat gestur ajakan dengan mengulurkan tangan.

 Lintang tidak menjawab, melainkan merubah wujud menjadi setengah naga. 

"Berubah kau bilang? kerajaan ini yang harusnya berubah. Kerajaan pengecut ini selalu dikendalikan oleh kerajaan lain."

Lintang maju ke arah Hanz dengan pedang besar yang siap menebas. Lao muncul dengan pedang besar yang hapir menyerupai milik Lintang-namun terdapat lengkugan tegas di bagian belakang-menahan terjangan pedang milik Lintang sehingga terdengar bunyi denting sekaligus luapan energi terpencar.

"Nak, kau tidak harus melakukan hal seperti ini. Kau memilih cara yang salah." Lao beradu kekuatan dengan Lintang.

Lintang menyaksikan Ketiga muskter membuka rule book milik mereka dan segera mengambil langkah siaga dengan mundur ke belakang.

"Tidak masalah, kalian bertiga majulah sekaligus. Aku akan menghabisi kalian lalu membunuh raja lalim ini."

Lintang menggunakan Dual Drive dan bergerak secepat kilat sekali lagi mengincar leher belakang Hanz. Tebasan Lintang lolos menerjang angin karena Hans tiba-tiba merunduk. 

"Apa dia melihat pergerakanku."

Belum sempat pulih dari rasa terkejut, sebuah tebasan kuat mengarah pada sisi kanan Lintang. Beruntung reflek dan intusi Lintang memandunya untuk menahan tebasan itu dengan sayap. Namun, nampaknya Lao sang pemberi tebasan itu tidak mau mengalah. Dengan kekuatan penuh dia mendorong sayap Lintang hingga Lintang terjerembab menghancurkan kursi taktha milik raja.

"Brengsek, aku tidak mengetahui kemampuan mereka. Akan sulit jika melawan mereka secara bersamaan. Tapi memisahkan mereka juga tidak mungkin," Lintang menyeka mulutnya. "Kalau begitu."

Lintang bergerak cepat ke arah Sang Raja. 

"Summon hellhound." 

Hans membuat lingkaran sihir yang memunculkan dua serigala dengan taring dan kulit yang menyerupai batu bermagma untuk melindungi raja dari tebasan Lintang.

"Orang itu ... apa dia dapat membaca pikiranku." Gerutu Lintang ketika tebasannya digigit oleh dua anjing yang dimunculkan Hans.

Lintang mengganti dual drivenya ketika melihat Lao mendekati dirinya dengan pedang teracung. 

"Dual Drive, Garuda Yin-yang form. Heat wave."

Gelombang panas muncul melontarkan dua anjing sekaligus Lao ke udara. Lintang sebenarnya ingin menyimpan Dual Drive garuda dan Li Jing Lin dalam kondisi darurat saja, Namun, sepertinya keadaan memaksa dirinya untuk melakukan Dual Drive dengan tipe yang berbeda. Hal itu membuat Lintang yang masih belum terbiasa, merasakan tubuhnya seperti ditusuk jarum.

"Sial, aku tidak punya waktu untuk ini."

Lintang mengabaikan rasa sakit dan sekali lagi melancarkan heat wave ke arah Michael. Namun, sekali lagi Lintang dibuat mendecakkan lidah.

"Apa dia bisa melihat masa depan?" gumam Lintang.

Lintang menatap ketiga musketer dari Andalusia dan bertanya-tanya, bagaimana ayahnya bisa menghadapi ketiga orang itu. Lintang menggelengkan kepala membuang semua ketakutan dan keraguan. Saat ini dia sudah hampir mendekati leher raja, tinggal selangkah dia bisa membalaskan dendam yang selama ini dia tahan. Lintang berteriak, mengangkat pedang ke arah leher raja. 

Guardian (Sefiroth Tree)Where stories live. Discover now