Cinta dan Hasrat

1.1K 87 22
                                    

Perkataan Lily membuat semua orang yang ada di ruangan membisu. Semua tahu bahwa Lily adalah murid yang berbakat dan kecenderungan untuk mencari pasangan kuat sangatlah tinggi. Akan tetapi, mereka tidak menyangka Lily yang seharusnya sudah ditunangkan dengan orang seberbakat Dendi masih mencari pasangan lain. Segera setelah pernyataan Lily mereka semua menatap Lintang dengan berbagai macam perasaan. Ada yang kagum, ada yang penasaran, ada juga yang heran. Saat berbagai macam tatapan mengarah pada Lintang, Viktor tiba-tiba maju dan menarik kerah baju Lintang.

"Brengsek, apa yang dikatakan putriku itu benar? apa saja yang kau lakukan dengan putriku?" dengan kekuatan penuh Viktor mencengkarm kerah baju Lintang hingga tubuh Lintang sedikit terangkat.

"Ayah," Lily menepis tangan ayahnya yang memegang Lintang dengan kuat hingga Lintang terjatuh. "berhentilah melakukan hal ini pada calon menantumu."

"Kau .... anak kurang ajar!"

Viktor yang kalap menaikkan tangan dan bermaksud memukul Lily. Namun, Lintang tiba-tiba bangun dan memegang lengan Viktor.

"Apa kau tidak malu memukul anak gadismu sendiri di depan khalayak seperti ini. Orangtua macam apa kau?"

"Ini adalah urusanku dengan keluargaku. Jangan kau ikut campur orang luar."

Lintang menunduk, perasaan dan kebencian terhadap ayahnya yang meningalkan Lintang dan ibunya kembali mengalir pada dada Lintang. Semua perlakuan Viktor membuat Lintang semakin muak hingga dia secara tak sengaja mengencangkan cengkramannya pada lengan Viktor.

"Seorang ayah memang adalah penentu peraturan dalam keluarga. Akan tetapi, hanya rasa benci dan hilangnya hormat yang akan kau terima dari perlakuanmu ini."

Sebuah suara batuk yang dibuat-buat dan sangat keras membuat Lintang dan Viktor memandang asal suara itu.

"Jika kalian berdua ingin melanjutkan perkelahian kalian ... lanjutkanlah di tempat terbuka dasar manusia barbar," Teriakan dari ketua penyidik membuat Alter dan Viktor terdiam. "Sekarang kita akan melanjutkan penyelidikan kita mengenai pembunuhan Tuan Merrick. Katakanlah Nona Lily, apa Tuan Lintang benar-benar berdua denganmu tadi malam?"

"Tentu waktu itu kami berdua berada dalam kamarku dan akhirnya kami." Lily memengang lengan kanan yang di letakkan di belakang tubuhnya sambil bergerak malu-malu.

"Huh, kalau begitu Tuan Lintang ... apa benar kau bersama Nona Lily semalam?"

Lintang hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Nona Lily, apa anda bersedia bertanggung jawab terhadap kesaksian anda?"

"Saya bersedia."

"Baiklah kami akan melakukan penyelidikan mengenai TUan Merrick sekali lagi. Karena Saudara Lintang memiliki alibi yang kuat, maka kita bisa membebaskan tuduhan yang diarahkan kepadanya."

Setelah rapat usai, terlihat Viktor meminta maaf kepada Kallen atas tindakan Lily yang memalukan. Lily sendiri membawa Lintang pergi dari ruang penyidik dan menuju ke sbuah taman kota yang cukup sepi. Mereka berdua duduk

"Katakanlah, apa yang kau ketahui mengenai pembunuhan Merrick dan juga keterlibatanku."

"Aduh, kenapa kamu jadi galak seperti itu kepada kakak kelasmu. Eh, kau harus bertanggung jawab karena sudah meniduriku semalam," Lily memutar telunjuknya pada dada Lintang sembari berbisik. "Sayangku, tolong nikahi aku."

"Kau ...," Lintang terlonjak kaget dan hampir terjatuh dalam kursi. "S–siapa yang bilang akan menikahimu. Aku ini bertanya mengenai kejadian semalam. Apa yang kau ketahui?"

"Tidak akan kuberitahu sebelum kau memberikan sebuah cincin kepadaku."

Lintang mungkin masih mengingat kejadian antara Lily dan juga Dendi yang membuatnya begitu membenci Lily. Namun, keadaan memaksanya untuk mengikuti permainan Lily. Mungkin saat ini Lily nampaknya melindungi Lintang, tetapi Lintang sendiri tidak mau mengambil resiko. Jika dirasa Lily mengetahui tentang pembunuhan itu, Lintang tidak akan sungkan bahkan untuk membunuh Lily agar rencananya tercapai. 

Guardian (Sefiroth Tree)Where stories live. Discover now