Pertemuan Rahasia

1K 122 12
                                    

Lintang kembali ke istana dan mendapati Merrick sedang berbincang bersama dengan Gideon. Sesekali mereka tertawa terbahak dan Gideon terlihat menepuk pundak Merrick untuk mencari perhatian.

"Cih, bertemu dengan orang-orang brengsek pagi-pagi begini. Benar-benar hari yang indah."

Saat perhatian Lintang sedang terfokus kepada Merrick dan Gideon, tiba-tiba dia terjatuh karena bertabrakan dengan Viktor.

"Bocah, apa pelajaran kemarin itu tidak cukup untukmu!"

"Pelajaran apa maksudmu? bukannya kau sendiri kesusahan melawan anak yang masih berusia enam belas tahun?" Lintang membuat gestur meremehkan dengan punggung dan tangannya.

"Sepertinya kalian terlihat sangat ceria pagi ini." Merrick tersenyum.

"Siapa yang ceria!" Jawab Lintang dan Viktor bersamaan.

"Bahkan jawaban anda berdua benar-benar sama."

Seorang berambut biru cerah tiba-tiba berdiri di belakang mereka berempat.

"Tuan Kalen Versalia." Gideon terlihat membungkukan badan untuk memberi hormat.

"Jadi akhirnya kau kembali. Bagaimana penyelidikanmu mengenai makhluk mutasi itu? apa ada kemajuan?" tanya Viktor serius.

"Sejauh ini aku tidak menemukan apa pun. Sepertinya para Bast yang berada di hutan masihlah normal," Kalen menatap Lintang. "Bukannya dia itu–"

"Benar sekali, dia adalah jenius muda yang diberi gelar Duke setelah menyelamatkan Putri Amaya." Merrick terlihat mengusap kumisnya dengan angkuh.

"Wah senang sekali bertemu dengan seseorang yang hebat sepertimu. Karena pekerjaanku untuk mengawasi bagian luar kerajaan, aku jadi tidak memiliki banyak waktu untuk melihat perkembangan para pemuda dan pemudi di kota ini. Sepertinya aku tidak perlu khawatir pada generasi yang akan menggantikan kita." Kalen mengulurkan tangannya.

"Menganggu, aku tidak punya waktu berbicara dengan para sampah ini." Dengan enggan Lintang menyambut uluran tangan Kalen sembari membatin.

"Ngomong-ngomong, tidak biasanya kau berada di kerajaan." Viktor menatap Kalen dengan heran.

"Sebenarnya ada beberapa hal penting yang harus aku laporkan pada raja." Kalen tiba-tiba beranjak dari tempat dan menuju ruang singgasana.

"Hei, Kalen kenapa kau tidak mau memberi tahu kami?" Viktor meletakkan tangan pada punggung Kalen untuk mencegahnya masuk ke ruang singgasana.

"Kalian akan mendengarnya sendiri ketika kita masuk ke ruang singgasana." Tukas Kalen mengipatkan tangan Viktor.

Terbawa oleh penasaran, mereka semua termasuk dengan Lintang akhirnya mengikuti Kallen ke ruang singgasana. Sesampainya di sana, Lao, Michael dan Hanz telah berada di ruang singgasana berbincang dengan raja.

"Kallen, kau sudah kembali? apa ada sesuatu yang penting mengenai keadaan di luar istana."

"Wah-wah jadi dia adalah Versalia kecil itu. Ternyata sekarang dia menjadi orang yang cukup kekar. Seperti yang diharapkan dari murid kebanggaan Michael."

"Sebenarnya tujuan saya kembali ke kerajaan adalah karena saya melihat gerak-gerik mencurigakan dari kedua kerajaan juga orang-orang dari pasar gelap."

"Pasar gelap?" raja terlihat tecengang mendengar pernyataan dari Kalen.

"Benar yang mulia sepertinya mereka sudah bekerja sama dengan salah satu orang di istana kita. Juga ... saya menemukan informasi bahwa kerajaan Broba telah mengirim beberapa orang untuk menghubungi ketua pasar gelap itu." Tambak Kalen.

Guardian (Sefiroth Tree)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang