Berdansa di Bawah Bintang

1.8K 150 8
                                    

"Terimakasih untuk para guru yang memberikan seluruh perhatiannya kepada kami. Mengajar kami dengan sabar dan membuat kami mampu menjadi diri kami yang sekarang. Kepada adik kelas, kami berharap agar dapat menjadi contoh dan Inspirasi agar kelak kalian semua menjadi manusia yang lebih baik dari kami. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, akhir kata saya ucapkan terimakasih. "

Begitulah sedikit pidato yang disampaikan dari murid top nomer satu yang telah lulus tahun ini yaitu Dendi Versalia. Tidak terasa sudah satu tahun Lintang berada di akademi ini. Banyak hal yang telah terjadi, tetapi Lintang masih belum menuntaskan misi balas dendamnya. Setelah berhasil menyelesaikan test dan naik tingkat ke kelas dua. Para murid diberikan liburan satu minggu. Namun, setiap tahun selalu diadakan sebuah pesta dansa untuk merayakan perpisahan para murid kelas tiga. Pesta itu biasa mereka sebut dengan prom Night. Selain pesta dansa, pesta itu juga adalah kesempatan untuk para jomblo mencari pasangan. Dengan berkedok mencari teman dansa, mereka juga bisa mempererat ikatan diantara mereka. Prom Night

"Huh ... prom night ini adalah mimpi buruk bagiku?" Nizwar mendesah sedih saat pesta wisuda berakhir.

"Memangnya akan diadakan apa ... setelah wisuda ini?" Lintang kebingungan

"Prom night guru ...  prom night ! itu adalah pesta dimana semua orang akan berdansa dengan pasangan mereka masing-masing."

"Huh, begitu ...." terlihat Lintang tidak peduli sama sekali.

"Guru sih ... enak memeliki banyak penggemar, sementara aku ...." Nizwar menundukkan kepalanya dan berjalan lunglai.

"Lintang ... Lintang ...." terdengar suara seorang perempuan memanggil mereka.

"Ah ... putri ...." Nizwar agak membungkukkan badannya untuk menghormati Amaya.

"Ada apa kau kemari?" tanya Lintang

"Sebenarnya ...." Tatapan tajam bagai pisau mengarah kepada Nizwar..

"Ah, sepertinya aku melupakan sesuatu. Kalau begitu aku permisi dulu putri dan juga guru." Nizwar segera meninggalkan Amaya dan Lintang sendirian.

"Baiklah, sekarang katakanlah ada apa?"

"Begini, sebenarnya ... emm ...." Amaya menundukkan kepalanya sambil terus memutar bagian bawah bajunya.

"Jangan bertele-tele cepat katakan keperluanmu!" Lintang sedikit marah.

"Itu  ... sebenarnya ... aku ingin kau menjadi pasanganku nanti ketika di prom night."

"Aku rasa aku tidak akan mengikuti pesta tidak berguna semacam itu."

setelah mendengar kata-kata Lintang, terlihat Amaya mengembungkan pipinya, matanya menatap Lintang tajam dan masing-masing tangannya telah di letakkan di pinggang.

"Kau harus ikut! nanti malam kau akan kujemput." Amaya memalingkan wajahnya dan meningalkan Lintang pergi

"Tapi ...." 

"Tidak ada tapi-tapian." Amaya menghentakkan kakinya ke tanah kemudian meninggalkan Lintang.

"Cih, menyusahkan." 

Setelah beberapa saat Amaya pergi, kini Frisca berlari menghampirinya.

"Ah, ini pasti akan menyusahkan." Berpura-pura tidak mendengar Lintang berlari meningalkan Frisca.

*********

-Tok  ... tok ... tok- terdengar suara ketukan keras dari balik pintu kamar Lintang. Sementara itu Lintang sendiri sedang tertidur lelap dengan Piyo yang berada di sampingnya. 

Guardian (Sefiroth Tree)Where stories live. Discover now