OSIS

2K 163 9
                                    

Kediaman keluarga Drako.

"Bagaimana mungkin kau dikalahkan oleh anak miskin itu? Kau sudah mendapatkan banyak sekali exilir. Juga, ayah dan kakamu selalu membawamu tiap minggu untuk berburu ... memalukan!" 

-Plak- Merrick menampar Drako hingga ia terjatuh ke tanah.

"Sayang berhentilah, ini bukan salah Drako. Lagipula, Drako juga mengatakan anak itu memakai trik yang aneh." Ibu Drako memegangi Drako untuk melindunginya dari Merrick .

"Salim kemarilah!" Merrick berteriak memanggil pembantu setianya.

"Ada apa tuan?" 

"Selidiki tentang anak bernama Lintang ini!" Teriak Merrick .


-Tok ... tok ...-

Ketukan keras datang dari kamar Lintang yang biasanya sepi. Lintang berusaha tak menghiraukanya, tetapi ketukan itu menjadi semakin keras.

"Ah ... brengsek, siapa yang mengangguku pagi-pagi buta begini!"

Lintang membuka pintunya dan mendapati Frisca sedang berdiri di depan Pintu. Mengetahui hal itu, Lintang segera menutup Pintu kamarnya. Akan tetapi, dengan sigap Frisca menyelipkan kakinya diatara sela pintu sehingga Lintang tidak dapat menutup pintu itu.

"Apa yang kau lakukan, ini masih pagi buta." Lintang berusaha menutup pintu kamarnya.

"Aku hanya ingin mengajakmu untuk berangkat bersama-sama, kau tidak harus menolak sampai seperti ini ... kan." Frisca terus menarik pintu di depannya.

"Pergilah, biarkanlah aku tidur!" Teriak Lintang

"Pi ... pi ...." Pyo-tiba tiba naik ke wajah Lintang.

"Ha... ha... hacing." Karena bulu Piyo Lintang bersin dan membuat pegangannya di pintu meregang.

Frisca segera memanfatkan moment itu dan menarik Lintang keluar. Lintang yang kehilangan kekuatannya segera jatuh tepat di depan Frisca.

"Awww ... kenapa kau telanjang, cepat pakai bajumu. Dasar kau pria mesum! apa kau selalu tidur telanjang seperti ini?"

"Hoi ... kau yang menyerobot ke dalam kamarku dan sekarang meneriakiku mesum."

"Cepat ganti!"

Akhirnya setelah perdebatan panjang, Lintang bersiap dengan seragam dan juga tas jinjingnya. 

"Baiklah ayo kita berangkat, apa yang kau tunggu."

"Emmm, sebenarnya aku sudah membuatkan bekal untukmu." Frisca menyerahkan bungkusan besar yang dari tadi dia bawa.

"Aku rasa aku tak memerlukanya, sebaiknya kita pergi dari sini." Lintang beranjak, tapi Frisca berdiri di depannya dan menyodorkan bungkusan berisi kotak makan kepada Lintang.

"Makanlah," tatap Frisca tajam sambil menyodorkan bungkusan kain uang berisi kotak makan itu. "sekarang ayo kita berangakat!"

"Cih, perempuan ini benar-benar ...." 

Pagi itu kegaduhan terjadi di Akademi Seventhsanctum. Bukan cuma tentang berita Lintang yang mengalahkan Drako secara telak, tapi juga tentang Lintang yang datang ke sekolah bersama Frisca.

"apa anak itu berniat membuat harem ndi sekolah ini." Bebeberapa anak mulai berbisik.

"Bukankah dia jenius baru tahun ini? benar-benar hebat, dia mengalahkan keturunan Leonheart dengan telak." Beberapa orang memujinya.

"Hei, Lintang apa aku boleh bertanya tentang suatu hal?"

"Apa?"

"Apa kau sangat benci dengan bangsawan?"

Guardian (Sefiroth Tree)Where stories live. Discover now