Mereka Berdua

1.5K 129 9
                                    

"Hosh ... hosh, sial dia masih belum mau menampakkan diri dan hanya menggunakan bayangannya untuk menyerang. Akan tetapi ... dia tidak bisa terus melakukan itu. Sihir dimensi memerlukan banyak mana dalam pengaktifannya. Aku harus mengulur waktu sampai mana miliknya habis atau durasi ruang dimensi ini berakhir."

Sebuah pisau meluncur ke arah Lintang. Dengan lengan naganya dia menahan laju pisau itu. Saat bertabrakan dengan lengan Lintang, pisau itu berubah menjadi butiran pasir yang amat banyak.

"Apa kau tidak bosan menyerangku dengan cara seperti ini."

"Semua cara akan kulakukan agar tim kami memenangkan pertandingan ini."

Veil muncul dari tanah dengan dua pisau dalam gengamannya. Lintang yang penjagaanya menurun secara reflek menggunakan lengannya sekali lagi untuk menahan pisau Veil. Terdengar tusukan sekaligus suaratetes darah jatuh dari pisau veil.

"Akhirnya kau muncul juga." 

Lintang mencengkramkan tanganya yang besar pada punggung Veil.

"Eruption."

Pisau yang menusuk Lintang meledak mejadi butiran pasir yang membutakan penglihatanya. Mengetahui cengkraman Lintang merenggang, Veil maju sambil membungkukan badannya. Dia kemudian menusukkan pisau di tangan kirinya dan mengakhiri seranganya dengan meninju dagu Lintang. Karena ulah Veil, Lintang terjungkal dan jatuh kebelakang. Lintang memegangi perutnya yang berdarah dan pisau yang telah menusuk perutnya telah berubah menjadi pasir. Melanjutkan serangannya Veil sekali lagi membentuk dua buah pisau dari pasir. Dia melemapr salah satu pisau yang dia pegang pada Lintang. Lintang yang kini waspada segera mengepakkan sayapnya untuk menghindari pisau yang terbang ke arahnya.

"Aku sudah menunggu ini," Veil menyeringai. "Grit Polarity."

Lintang tiba-tiba merasa tubuhnya sangat berat. Dia akhirnya jatuh bersimpuh dan masih berusaha menggerakkan tubuh karena pisau yang dilempar masih melayang ke arahnya.

"Argh ...." Dengan mengumpulkan tenaganya akhirnya Lintang berhasil menggerakkan tubuhnya bebrapa inci dan membuat pisau yang dilempar Veil melesat dingin menyerempet pipi Lintang.

"Tekadamu memang sangat kuat. Namun, mulai sekarang pertarungan ini adalah milikku."

Veil maju mendekati Lintang yang masih bersimpuh kaku. Dia kemudian menusukkan pisau yang dia pegang pada bahu kanan Lintang. 

"Arghhh." Lintang berteriak kesakitan.

Tangan Veil mulai mengincar ikat kepala milik Lintang dan ikat kepala milik Oro yang berada di leher Lintang. Lintang dengan cepat menganti linknya dengan Angra mainyu dan membuat beberapa bayangan di belakang Veil.

"Gawat!" 

Menaydari beberapa bayangan berlari di belakangnya, Veil segera menempatkan kedua tangannya pada leher dan kepala Lintang. Namun, semuanya sudah terlambat. Lintang telah menukar tubuh aslinya dengan bayangan dan membuat bayang itu meledak.

"Cuma ini satu-satunya cara untuk menang," Lintang menganti linknya dengan Wisnu. "Vhyuha"

Vhuya adalah sacred relic unik milik Wisnu, dimana sacred relic yang biasanya berbentuk senjata. Namun, milik Wisnu adalah mengubah tubuh penggunanya menjadi sacred Relic. Selain itu saat berubah dalam wujud ini, semua status negatif yang diberikan pada penggunanya akan menghilang.

"Menggunakan teknik ini, aku bisa meregenerasi tubuhku meski memakan waktu lama." Batin Lintang yang warna kulitnya kini menjadi biru.

Lintang mulai mengarahakan telunjuknya ke atas. Dari sana muncul sebuah cakram bediameter sekitar seratus senti. Melihat hal itu Veil yang tersungkur segera bangkit dan mengejar Lintang yang terus berlari.

Guardian (Sefiroth Tree)Where stories live. Discover now