Drako dan Timnya

1.7K 137 6
                                    

"Apa maksudmu dengan trik? ini adalah sesuatu yang kalian sebut kekuatan."

"Jangan bercanda, kami akan menghabisimu! Mjlonir Armor."

Dengan tubuh penuh listrik drako bergerak maju untuk meyerang Lintang. Dengan tenang Lintang terus mengindari serangan demi serangan milik Drako yang terbilang sangat cepat.

"Seharusnya setelah memekai mjlonir armor kecepatanku menigkat secara signifkan. Bagaimana caranya dia bisa terus mengimbangi gerakanku dengan gerakanya yang lambat." Drako merasa pahit karena seranganya terus ditangkis oleh satu tangan dari Lintang.

Di sekitar pedang yang di tertancap di tanah kini Lintang dan Drako terus beradu pukulan mereka. Sementara Drako dan Lintang sedang bertarung, Dylan terus mengamati mereka.

"Plasma Bomerang."

Drako melemparkan palunya yang segera mengejar Lintang. Dengan tenang LIntang bekelit bergerak berputar untuk menghindari palu Drako yang terus mengejarnya. Pada saat palu itu terus-menerus gagal menyerang Lintang Drako akhirnya memanggil palu itu kembali ke tangannya.

"Dengan ini aku pasti akan mendapatkanmu, Thunderous Field."

Drako memukulkan palunya ke tanah dan membuat ledakan petir yang sagat hebat di sekitar Lintang. 

 "Arrghh ...."

Lintang terlempar jatuh ke udara dan Drako mengirim sinyal ke pada Dylan untuk meneyrang.

"Heat pumping."

Dylan mengibaskan tongkatnya ke arah Drako. Bersamaan dnegan itu tiba-tiba kapasitas otot Drako mulai naik. Mereka berdua maju untuk meyerang Lintang yang hampir menyentuh tanah.

"Cih, Sword Dance."

Merasakan bahaya mendekat Lintang segera mengeluarkan skillnya. Dengan jarinyan dia memerintahkan pedanganya untuk terbang dan menyerang Dylan dan Drako. 

"Argghh, brengsek apa-apaan dengan pedang ini." Drako mulai merasakan pedang berputar itu menebas dirinya.

"Sepertinya kita harus lebih berhati-hati melawan anak itu tuan Drako."

Pedang yang berputar itu mengarah kembali kepada Lintang yang mendarat dengan aman. Dengan indahnya Lintang meletakkan tangan kananya yang terbuka pada pinggangnya dan menagkap pedang itu.

"Sebaiknya kalian hentikan ini. Sebelum ada yang terluka."

"Hosh ... hosh ...," dengan terengah-engah Drako menyeka wajahnya dengan tangan kirinya "JANGAN BERCANDA ... YANG AKAN TERLUKA ITU ADALAH KAU SEORANG! spesial skill, Busting Chaos Strom."

Drako melemaprkan palunya ke angakasa dan berteriak kencang. Suara gelegar nyaring bak memebelah seisi hutan bagai dewa yang sedang marah. Ribuan petir jatuh menuju ke arah Lintang. Dengan tetap tenang Lintang sekali menancapkan pedangnya dan menari indah di atas petir yang terus menyarangnya seperti penari balet yang menari di atas bara api. Meskipun Lintang sudah berusaha menhindari petir itu, tetapi kecepatan dan intesitas serangan yang sangat cepat membuat Lintang terkena serangan itu. Menyadari batasnya Lintang segera memunculkan bayangan di belakang Drako dan berpindah kemudian memukul Drako dengan tangan kanannya. Karena pukulan Lintang skill milik Drako berhenti dan palu yang berada di angkasa kini turun dan menghantam tanah.

"Menyerahlah, kau sudah kalah." Lintang mengarahkan ujung pedanganya pada Drako.

"Memangnya siapa yang kalah?"

-Jlub- sebuah panah melesat dan menembus punggung bagian kiri Lintang.

"Sial ternyata ...."

Saaat Lintang berbalik dia melihat sebuah panah melesat dengan cepat menuju ke arahnya.

Guardian (Sefiroth Tree)Where stories live. Discover now