Putri Bulan

1.9K 151 4
                                    

"Menanatangku?"

"Benar,  jika kau menang aku akan masuk menjadi OSIS dan jika kau kalah maka ... ehm ... aku akan memikirkannya nanti."

"Oh, jadi kau ingin menantang kakak ya? kalau begitu kakak setuju. Lagipula, OSIS benar-beanr kekurangan orang yang kompeten." Lily tersenyum pada Lintang.

Hari itu kabar tentang Lintang yang menantang Lily begitu cepat menyebar dan keesokan harinya seluruh arena penuh dengan orang-orang yang berkeinginan menonton mereka.

"Lintang aku harap kau menjaga janjimu dan juga apa sebenarnya yang kau inginkan dari kakak? mungkinkah ... jika kakak kalah kau akan meminta sesuatu yang mesum?" Lily memasang pose genitnya.

"Tentu saja tidak, sudah ku bilang  aku tidak tertarik denganmu."

Mendengar pengakuan Lintang seluruh ekspresi murid yang ada di sana berubah gelap.

"Sial, sebenarnya apa yang diinginkan anak itu. Jika itu aku, maka aku pasti sudah melminta uh ... ah ... dan juga oh," ujar seorang murid kesal.

"Baiklah kak mari kita mulai."

Lintang berlari dan melayangkan pukulan dari tangan kanannya, tetapi dengan cepat Lily menangkap pukulan Lintang dengan tangan kirinya.

"Hebat gadis ini mampu menahan pukulanku yang sudah kulatih tanpa mengunakan cakra. Monster macam apa dia?" ujar Lintang dalam batin.

Tidak membuang waktu setelah pukulannya ditahan Lintang segera mengarahkan kaki kirinya ke sisi kanan kaki Lily.

"Bagaimana adik kelas, sekarang kau terjebak. Dalam posisi ini aku bisa melakukan apapun kepadamu." Lily mulai mendekatkan wajahnya pada Lintang.

"Cih ...."

Mengetahui seluruh serangannya di block Lintang menjadi geram dia mengpalkan tangan kirinya dan bersiap meninju wajah Lily. Menyadari hal itu Lily segera mendorong kaki dan tangan Lintang yang ia pegang sehinga Lintang terpelanting ke belakang.

"Aduh ... kau tega sekali memukul kakak yang cantik ini. Apa kau mau melukai wajah kakak?" Lily mengusap-usap wajahnya dengan ekspresi memelas.

"Cukup dengan semua aktingmu! itu buruk sekali. Gunakan Rule Bookmu dan bertarunglah serius denganku."

"Eh ... kenapa kakak harus serius kalau adik ini masih bermain-main dengan pertandingan ini."

"Cih, sepertinya aku ketahuan." Lintang mengusap bibirnya.

Lintang sudah merencanakan untuk mengumpulkan data dari semua siswa terkuat di akademi ini untuk mengetahui batas yang harus ia tembus supaya bisa membunuh raja.

"Dragon Skin." Lintang berbisik.

Lintang segera mendakati Lily dengan cepat kemudian meloncat dan meninju Lily.

"Menarik." Lily tersenyum.

Sebelum serangan Lintang mendarat Lily melompat dan pukulan dari Lintang menyebabkan retakan tanah yang cukup dalam.

"Fiuh ... untung saja aku melompat dengan cepat, jika tidak aku pasti sudah remuk. Tega sekali kau Lintang menyerangku secara brutal begitu." Lily mengedipkan sebelah matanya.

"Cih sampai kapan dia bermain-main? cukup sudah aku sudah kesal. Barbed Smash."

Lintang melontarkan tubuhnya ke arah Lily di kepalan tangannya terkumpul energi api dan angin yang beputar.

"Rule Book, Selene God Of Moon and star. Moon Staf, Star shield."

Lily memanggil rule booknya dan mengeluarkan guardiannya. Dia juga mengeluarkan staf berbentuk bulan sabit dan perisai berbentuk bintang. -Bam- Dengan prisai yang ia bawa dia berhasil menghadang serangan Lintang. Benturannya menyebabkan rengat pada tanah yang di pijak Lily

Guardian (Sefiroth Tree)Where stories live. Discover now