Kerja Sama

1.8K 151 0
                                    

Pagi itu di depan papan quest Lintang sedang mengamati daftar permintaan. 

"Hmm, dengan kondisiku yang sekarang–"

"Guru ...." Nizwar datang dari belakang Lintang dan menepuk bahunya.

"Kau membuatku kaget."

"Sebenarnya apa yang guru lakukan?" tanya Nizwar.

"Aku sedang melihat daftar permintaan."

"Kenapa memangnya, apa guru membutuhkan uang? jika memang membutuhkannya aku bisa meminjamkannya."

"Aku rasa itu tidak perlu."

"Memangnya mengapa guru sampai membutuhkan uang, bukannya uang yang kita dapat dari berburu sangat banyak." Nizwar menggaruk kepalanya karena bingung.

"Ini semua karena ...."

Dua hari yang lalu.

"Bukannya kau sudah makan berpiring-piring saat istirahat tadi."

"Hmm, tapi aku mendegar ada cafe yang cukup populer dan sering di kunjungi oleh banyak anak muda di sekitar sini." Amaya menggigit kuku jarinya.

"Jalanan ini ... Mungkinkah?" Batin Lintang ketika mereka berada di jalan yang cukup dia kenal.

"Ini dia kafe yang kumaksud. Kafe terpopoler di antara para remaja. Ah ... aku jadi ingin tahu petualangan apa yang menungguku di dalam? ayo kita masuk Lintang!" Amaya menarik lengan Lintang.

Lintang terus memandangi kafe itu karena takut Lily akan memergoki mereka.

"Kau sepertinya sedang resah, apa ada yang salah?"

"Ah ... tidak kok," Lintang mencoba mengelak dengan membuka menu makanan. "Kau mau pesan apa."

"Hmm aku mau pesan parfait, steak ...." Amaya terus menyebutkan pesanannya.

Dalam sekejap meja mereka tumpah ruah dengan semua yang di pesan Amaya.

"Putri apa anda bisa memakan semua ini?" Lintang benar-benar keheranan.

"Jangan khawatir perutku muat untuk semua ini kok."

Lintang berpikir bagaimana anehnya putri yang satu ini. Umumnya sebagai perempuan mereka cenderung menjaga image mereka. Juga, mereka ingin terlihat cantik dengan melakukan diet ketat yang penuh pengorbanan. Akan tetapi, perempuan di depannya benar-benar berbeda dari apa yang Lintang pikirkan. Dia tidak sungkan menujukkan siapa dirinya, bahkan kepada Lintang. -Kreek- Pintu kafe terbuka dan hal yang di takutkan Lintang terjadi.

"Ah Lintang ...." Lily masuk ke dalam kafe sambil melambaikan tangannya.

Ketika Lily sampai di meja Lintang dia terkejut karena melihat Amaya bersama dengannya.

"Bukannya sekarang kita tidak sekolah, apa yang di lakukan tuan putri di sini?" tanya Lily sambil bersendekap.

"Hmm ... dia mengajakku kencan." Menujuk ke arah Lintang sambil meneruskan makan.

"Anak ini ... apa dia ingin membunuhku?" Lintang berteriak dalam batinnya. 

"Lin ... tang ... apa benar kau berkencan dengan Putri Amaya. Jika benar, itu bisa menyebabkan skandal yang cukup besar ... ... lho ...." Mimik wajah Lily menajdi sangat menakutkan.

"Itu ...."

"Baiklah kalau begitu kita pergi dulu Lintang," Amaya menarik Lintang pergi dari kafe itu. 

**********

"Begitulah akhirnya aku kehabisan uang karena mengajak Putri berkeliling. Huh, perempuan itu benar-benar menakutkan." 

Guardian (Sefiroth Tree)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang