Perempuan yang Merepotkan

1.2K 108 16
                                    



Yawn sebelum masuk ke part selanjutnya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Yawn sebelum masuk ke part selanjutnya. Saya ingin membagikan ilustrasi gratis dari bang Wahyu Setiawan ()yang membuat saya semangat update. Siapa yang bisa tebak ini siapa? :D kalau ga tahu berarti ga ngikuti cerita dari awal. Sekian pengumuman dari saya, semoga kawan-kawan selalu berkenan membaca guardian dan saya ucapkan terima kasih untuk like dan viewnya yang sudah mencapai 50k ini. Tanpa kalian cerita ini hanyalah karya chuni aneh yang tidak menarik.


*********

Lintang membuka mata dan mendapat pemandangan asing berada di sekelilingnya. Dia berdiri menyandarkan tubuhnya pada punggung tempat tidur dan mencoba menggali ingatannya kembali.

"Apa yang terjadi kenapa aku bisa berada di tempat ini? bukankah seharusnya aku terkena teknik sihir pengejar milik Merrick," Lintang memeriksa tubuhnya yang penuh dengan perban. "Tidak mungkik aku bisa hidup setelah terkena racun dan tertutusuk seperti itu."

Lintang tenggelam dalam pikiranya hingga akhirnya menyadari sesuatu yang tidak biasa di sampingnya.

"B–bagaimana bisa gadis ini!" Lintang terhenyak mendapati Lily tidur nyenyak di sampingnya berbalut dengan selimut putih yang sama dengannya. "Jangan-jangan sensasi lembut ini juga."

Lintang mengalihkan pandang pada tangan kiri yang sedang memengang benda kenyal dan bulat yang tertutupi oleh sebuah selimut yang cukup tebal. Meski saat ini Lintang sendiri baru berusia tujuh belas tahuh, tetapi berkat gurunya dia tahu benar perbedaan antara tubuh lelaki dan perempuan. Namun, moral Lintang sendiri melarang untuk melakukan hal-hal yang tidak sopan kepada perempuan. Lintang segera menarik tangan yang kemudian digenggam oleh Lily.

"Eh, jadi ternya kau memiliki tingkat kemesuman yang tinggi juga." Lily menekan tangan Lintang pada benda empuk yang mengantung di dadanya.

"A–apa maksudmu? aku tidak meremasnya."

"Apa kau kira aku tidak merasakannya. Hmm, bangun pagi-pagi hanya untuk meremas dadaku ... kau sungguh berani. Bagaimana menurutmu, ini cukup kenyal dan menggoda bukan." Lily menyeringai mencoba untuk menggoda Lintang yang telah memerah karena tertangkap basah.

Sifat Lily saat bersama dengan Lintang, entah mengapa sangat bertolak belakang dengan apa yang biasa dia tunjukkan. Lily yang biasanya selalu bersikap serius, sopan dan patuh dengan peraturan kini seolah menjadi perempuan mesum yang ingin sekali tubuhnya di sentuh oleh lawan jenis. Hal ini selalu memberi Lintang sakit kepala karena Lintang sendiri tidak terbiasa berhubungan dengan orang lain. Selama ini dia hanya mefokuskan diri untuk menjadi kuat dan sama sekali melupakan soal berhubungan dengan manusia. Tentu Lily yang selalu memaksanya seperti ini membuat Lintang tidak tahu harus berbuat apa.

"Sudah cukup," Lintang menarik tangannya dengan keras. "Sekarang katakan kenapa aku berada di tempat ini?"

Lily bangun dari tidurnya dan seolah dengan sengaja membiarkan selimut yang menutupi tubuhnya jatuh sehingga seluruh tubuh telanjangnya telihat. Lintang yang menyaksikan kulit putih mulus dengan perut yang hampir terbentuk seperti seorang binaraga yang dibasuh oleh cahaya lampu kamar secara otomatis mengalihkan matanya–mencoba untuk menghiraukan hasrat meluap yang tidak pernah Lintang kenal.

Guardian (Sefiroth Tree)Место, где живут истории. Откройте их для себя