Teror Of Spectre

1.3K 123 13
                                    

Hanya dalam waktu singkat Lintang telah berhasil mengeliminasi satu orang dan menyisakan tiga orang yang lainnya. Namun, sebuah jaring hitam kini telah menangkap Lintang.

"Lakukan sekarang Gadis api!" Diandra berteriak ketika jaringnya berhasil mengikat Lintang.

"Molten Aray."

Archi menggukanakn tekniknya dan membuat Lintang sekali lagi terjebak di magama bundar yang panas.

"Spesial skill, Soul chain!"

Diandra berhasil menhubungkan tali jiwa diantara dia dan Lintang.

"Ini ...," Lintang terhenyak karena sebuah garis lurus energi telah terhubung dengannya. "Gawat mereka–"

Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Archi dengan tubuh berasap bergerak sangat cepat dan menghantamkan pukulanya pada Lintang. 

"Sial, karena kulit naga miliknya pukulanku tidak mempan."

Tidak ragu Lintang menyetil kepala Archi dan membautnya terlempar ke belakang.

"Ini ...." Lintang merasakan energinya mulai terkuras.

"Sepertinya kau sudah sadar. Earth Soil"

Diandra membuat tanah naik sehingga menusuk tubuh Lintang. Beruntung dengan tubuh naganya Lintang dapat bertahan dari serang itu. Dengan cepat dia terbang dan berusaha menjauhi Diandra. Namun, rantai hitam yang menghubungkannya dengan Dindra terus memanjang.

"Gawat kalau begini kekutanku akan habis. Aku harus menghabisi mereka dalam satu kali serangan. Dual Drive Ultimate Skill, Doom breath Zoroastrianism."

Lintang terbang sangat tinggi dan menengadahkan kepalanya. Dari atas kepalanya mucul lambang sihir diikuti oleh sebuah bola api yang dikelilingi oleh angin. Dari tubuh Litang bermunculan bayangan hitam yang segera berkumpul dalam putaran bola api angin itu. Namun, Lintang tidak bisa membuat bola api yang besar seperti sebelumnya karena energinya di serap. Bertarung dnengan waktu, Lintang segera menghembuskan bola api itu agak jauh dari Diandra agar Diandra tidak tebunuh. Bola api itu berputar dan mengakibatkan ledakan yang sangat besar. Seluruh bangunan tersayat dan tebakar oleh api dan angin ayng dihasilkan oleh Teknik milik Lintang. Sementara itu bayangan hitam yang menyebar itu juga membuat ledakan-ledakan kecil sehingga membuat semuanya tertutupi asap.

"Sepertinya sudah selesai." Lintang mengambil kesimpulan karena rantai yang menusuk jantungnya telah hilan. 

Dia segera turun ke bawah untuk mengambil ikat kepala mereka. Namun, tiba-tiba sebuah bayangan hitam melesat dengan cepat dan merebut semua ikat kepala yang Lintang miliki.

"Maaf aku sudah menunggu moment seperti ini." Zack menyeringai.

  "Kau!"

Sebelum bisa meraih Zack, Lintang tiba-tiba berpindah ke tengah Arena.

"Sial, aku lengah. Sekarang ini tinggal Nizwar yang berada di sana," Lintang menyaksikan papan score dan melihat jarak yang sangat jauh dengan tim dari Akademi Exeliance. "Maaf, sepertinya kau harus bertarung Nizwar."

*********

"Apa ... apa yang sebenarnya terjadi? aku terus bersembunyi seperti apa yang diperintahkan oleh guru. Tapi ... aku benar-benar penasaran pada apa yang terjadi di luar." Nizwar terus bersembunyi di bawah meja bar yang berada di ujung penghalang.

"Hei, anak lemah! apa kau akan terus bersembunyi dan membiarkanku menang dengan mudah!"

Nizwar mendengar teriakan dari Zack. Namun, dia masih ragu dengan tindakannya. Dia berpikir bahwa ini mungkin adalah jebakan yang disiapkan oleh Zack untuk memancingnya keluar.

Guardian (Sefiroth Tree)Where stories live. Discover now