Extra Part (3)

1.7K 81 4
                                    


"SE-"

"SE-



"SETANNNNNNNNNN!"

Jono lari terbirit birit keluar dari ruangan arvin

Jono yang lari melewati meja nessa lantas menabrak mejanya hingga jono jatuh terjungkal

Nessa hanya menatap kesal teman SMAnya ini

"Apasih lo bikin berkas gue acak acakan aja"

Jono meringsut mendekati kaki nessa

"Ne- Ness" bahkan suaranya gemetar

Nessa hanya menatap ke bawah dengan kesal

"Gu- Gue liat setan ness"

"Mana ada hantu di siang bolong begini jono"

"Ar- Arvin bangkit dari kubur kali ya ness gu- Gue liat dia di ruangan ceo baru"

Nessa memijit pelan dahinya teman SMA nya ini memang suka sekali ketinggalan info kalo arvin masih hidup padahal selama ini jono selalu hadir dan tak pernah absen sedikit pun

Tapi tetap saja dia tak pernah melihat ceo baru yaitu arvin entah nessa tak paham ia di kantor atau di hutan sampai ia selalu ketinggalan info

Nessa bahkan bingung mengapa jono bisa di pekerjakan di perusahaan ini

"Ness gue takut" jono memohon di kaki nessa bak anak kecil yang ngambek tak di belikan permen

"Amit amit jangan sampe anak gue kaya lo"

"Minggir gue banyak kerjaan" nessa menghempas tangan jono dari kakinya dan mulai mengambil kertas kertas yang berserakan di bawah akibat jono

Jono mendengus kesal badan nya masih gemetar kakinya bahkan lemas tak bisa berdiri jono yang di usir nessa hanya bisa merangkak sedikit demi sedikit menjauh

"Permisi"

Nessa yang tengah memunguti sontak berdiri saat ada suara mengintrupsinya

"Ya Ad-" nessa terdiam

"Loh nessa"

"Elga"

"Lo sekertaris arvin ko dia ga cerita"

Nessa hanya tersenyum menanggapinya

"Apakabar" tanya elga lagi

"Baik"

"Oiya Arvin ada"

Nessa mengangguk lalu mengantarkan elga masuk setelah mengetuk pintu

"Sayang" ucap elga lalu berlari memeluk arvin

Nessa yang melihat mengepalkan kedua tangannya menahan sesak di dadanya

"Jadi kan cari cincin sama semua persiapannya" tanya elga

Arvin mengusap lembut rambut elga lalu mengangguk

"Ness kosongkan jadwal hari ini, saya ada urusan sebentar"

Nessa sekuat tenaga menahan untuk tidak terisak

"Saya mengerti pak, kalo begitu saya permisi"

Nessa berjalan meninggalkan ruangan dan menutup pintu sepelan mungkin 

Nessa berjalan ke arah toilet membasuh wajahnya lalu menatap pantulan dirinya di cermin merasa wajahnyalah saat ini yang paling bodoh

Penantian selama 7 tahun waktunya menunggu arvin yang tak pasti hidup atau matinya

Ternyata di balas dengan pernikahannya dengan wanita lain bahkan kisah romeo dan juliet pun tak seberat yang ia alami saat ini

Nessa menghembuskan nafas lelah matanya menerawang saat masih SMA ia yang setengah mati menggilai arvin lalu saat sudah mendapatkannya, ia terlibat konflik dengan Kakak sepupunya elma yang mampu membuatnya pindah dari indonesia

Fauxpollogy [Completed]Where stories live. Discover now