Part 30. Sahabat Seperogeban

1.3K 71 10
                                    

Pagi sekali nessa sudah berdiri di depan rumahnya menunggu arvin yang katanya akan menjemputnya dan berangkat ke sekolah bareng

Sebenarnya jam masih menunjukan pukul 06.15 yang biasanya nessa masih bergelung di tempat tidur kini sudah stand by di depan padahal arvin bilang ia akan menjemput sekitar jam 06.30

Yg itu artinya nessa masih punya waktu 15 menit tapi entahlah ia semangat menunggu arvin

Sebenarnya nessa baru saja bisa tidur pada pukul 3 dan terbangun pukul 5 nessa telak tak bisa tidur memikirkan first kiss nya kemarin, pipinya lagi lagi bersemu malu

Papanya yang sedang baca koran di teras merenyitkan dahi

"kamu sakit ness, kalo sakit ngga usah sekolah"

"ish papa nih nessa ga lagi sakit ko orang lagi seneng"

"itu pipi kamu merah merah gitu kamu cacar"

Mamanya yang melihat menepuk dahinya pelan lalu mengecup pipi papanya

Papanya terkejut namun tak lama ia tersenyum

"Tuh liat pipi papa juga merah abis mama cium"ucap mama sarkas

"papa sakit"tanya nessa meniru gaya bicara papanya

Papanya lalu mengerti bahwa anaknya sedang kasmaran lalu tertawa kecil dengan tangan menutup sebagian wajahnya

Papanya lalu mengerti bahwa anaknya sedang kasmaran lalu tertawa kecil dengan tangan menutup sebagian wajahnya

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

(Foto papa nessa)

Lalu tak lama motor arvin datang dan berhenti di depan rumah nessa, arvin berjalan masuk dan bersalaman pada mama dan papa nessa

"uhh gantengnya mama udah dateng"ucap mama nessa sambil meraba raba wajah arvin

"ISH MAMA JANGAN GANJEN SAMA PACAR NESSA"teriak nessa lalu dengan secepat kilat menarik arvin

"pegang dikit doang ness"ucap mama nessa

"ka ayoo berangkat sekarang" ucap nessa lalu arvin mengangguk dan bersalaman pamit lalu naik ke motor di ikuti nessa dan mulai menjalankan motornya

Di motor nessa bingung sendiri ia ingin melingkarkan tangannya di pinggang arvin tapi entahlah ia malu jantungnya pun berdegup kencang bahkan ia takut arvin bisa mendengarnya

Arvin terkekeh pelan melihat nessa dari kaca spionnya

Lalu tangan kiri arvin ke belakang mengambil sebelah tangan nessa dan membawanya agar berpegangan di pinggangnya

Nessa bersemu malu lalu tangan satunya lagi ikut memeluk pinggang arvin

"semalam bisa tidur"tanya arvin

"ngga"

"kenapa"

"kepikiran kamu"ucap nessa malu lalu menyembunyikan kepalanya di punggung arvin

Arvin terkekeh lalu mengusap tangan nessa yang berada di perutnya dengan menggunakam tangan kiri

Sekolah

Nessa turun dari motor arvin di ikuti arvin lalu berjalan bersampingan ke kelas dengan banyak teriakan histeris cewek cewek yang kini sudah pasrah dan mendukung arvin yang berpacaran dengan nessa

Nessa lalu menunduk melihat ke tangan arvin dan berusaha ingin menggenggamnya sepanjang koridor

nessa terus saja ingin menggenggam tangan arvin tapi gagal malah sekaranf arvin memasukan tanganya di saku celana seragamnya

Nessa mendengus kesal

Arvin berhenti berjalan lalu tertawa pelan mengacak acak rambut nessa gemas

Lalu arvin menyodorkan tangannya

Nessa tersenyum lalu menggenggam erat tangan arvin dan kembali berjalan

===================

Pelajaran matematika kali ini free kelas fenomena yang paling terbilang tak pernah terjadi entah kata jono gurunya ga masuk karena kucingnya meninggal

Satu kelas sujud syukur atas kematian kucing bu fitrah terlebih lagi guru itu tak memberi tugas karna sibuk mengurusi pemakaman kucingnya

Tragis

Kucing itu meninggal tertabrak becak yang sedang di bawa oleh orang buta , orang buta itu tak tahu bahwa ia menabrak kucing ia fikir itu polisi tidur jadi ia pergi saja mengabaikan kucing bu fitrah yang sedang sakaratul menunggu kematian

"Ness sore belanja kuy gue mau beli baju buat ka gilang" ajak gita

"gabisa"

"kenapa lo mau jalan sama ka arvin"

"bukan sore ini latihan terakhir buat turnamen basket"

"Kapan turnamenya"

"Besok"ucap nessa santai dan mendapatkan plototan horor dari gita

"Berarti lo Dispen terus gue apakabar"histeris gita

"ya lo kabar baik duduk di sini sambil belajar"ucap nessa mengejek

"Ga pokonya gamau gue mau bolos mau liat pertandingan basket pokonya"tegas gita

"cara lo bolos gimana nyetd"tanya nessa dan gita tampak berfikir lalu tersenyum kemudian

"yang jadi suporter kelas mana"tanya gita

"Kelas 11 Ips 2 kelasnya ka arvin lah kan 2 kapten basketnya di situ ka arvin sama ka audy"ucao nessa santai

"bagus gue mau nyelinap masuk ke barisan kelas 11"

"gila lo kalo ketauan gimana bisa di hukum bego"

"Ningsih"panggil gita ningsih yang sedang ngerumpi laku menengok

"besok kalo guru tanya gue bilangin gue sakit" ucap gita pada ningsih sekertaris kelas

"Hah"

"besok kayanya gue bakalan sakit perut jadi kalo gue gaada di kelas bilangin gue di Uks oke" ucap gita dan mendapat anggukan setuju dari ningsih

"Bego bat temen gue massawloh"ucap nessa menepuk dahinya pelan gita hanya tertawa beruntung ningsih lemot

"lagian lumayan ada ka gilang bisa modus juga dong pacaran sambil nonton basket"ucap gita terkikik sendiri










TBC




Fauxpollogy [Completed]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum