Part 46. Flashback (3)

1.1K 66 1
                                    

*masih flashback





Setelah memastikan elma pulang dengan di jemput oleh supirnya daniel menaiki motornya

Namun saat di tangah jalan daniel di hadang beberapa laki laki bertubuh besar yang di pimpin agam

Daniel turun dari motornya namun tiba tiba dri belakang daniel di pukul oleh kayu hingga kayunya patah

Daniel pening pandangannya memburam lalu tiba tiba satu bogem mentah telak daniel terima membuat tubuhnya terhuyung

Lalu tanpa persiapan daniel di pukuli dengan kroyok oleh beberapa laki laki itu, agam hanya bersemirik melihatnya

Perutnya di tendang wajahnya beberapa kali mendapat tonjokan di pipi dan pelipisnya

Daniel yang tak siap dari awal tak bisa melawan

"Stop"ucap agam dengan wajah masih bersemirik

"itu akibatnya lo berani ikut campur urusan gue"

"sialan"umpat daniel

Agam terkekeh

"Lo ga perlu ikut campur urusan gue sekali lagi lo ngegagalin urusan gue lo abis sama gue"ucap agam lalu pergi meninggalkan daniel yang sudah babak belur

===================


Pening

Nessa terbangun dengan keadaan terikat di tangan dan kakinya tak lupa mulutnya di tutupi hingga ia tak bisa berteriak

Lalu beberapa laki laki datang dan salah satunya ia tau adalah dika pacar dari rara

Dika tersenyum sinis menatap nessa

"Hallo cantik"

Nessa ketakutan

"lo pasti bingung kenapa lo bisa ada di sini"

Dika tersenyum yang membuat nessa makin ketakutan air matanya tak bisa di bendung ia menangis ketakutan dan itu membuat dika semakin tertawa

"Lo mau tau siapa yang nyuruh gue"

Dika bersemirik menatap nessa yang ketakutan setengah mati seluruh badannya gemetar ketakutan

"Lo cukup tau satu nam-"ucap dika terpotong

"wah wah ini salah satu cucu dari keluarga biadab itu"ucap agam yang baru datang sambil bertepuk tangan

Dika mundur membiarkan agam melihat nessa lebih dekat

Agam lalu mengeluarkan pisau lipat di sakunya

"haruskah kita mulai sekarang"ucap agam tertawa

Lalu agam menggores pipi nessa pelan membuat nessa berteriak tapi mulutnya tertutupi nessa  memberontak dan menangis ketakutan pipinya berdarah

Agam tertawa melihat nessa

Agam lalu kembali menggores pipi nessa bagian kanan dan dahinya pelan sambil tertawa

Sreett



Agam menggores bahu nessa merobek bajunya dan kembali menggores pelan bahunya

Fauxpollogy [Completed]Место, где живут истории. Откройте их для себя