Part 60. Kembali Terulang

1.4K 70 1
                                    



Pagi ini langit tampak mendung dan mengeluarkan rintikan rintikan hujan dengan awan hitam yang terlihat suram

Menandakan akan datang hujan besar dan benar saja 5 menit kemudian hujan besar mengguyur kota ini membuat sebagian besar orang berlarian mencari tempat berteduh

Pagi ini nessa berada ke cafe depan kampus karna kelasnya akan di mulai pukul 11, salahkan seseoarang yg terus terusan nelpon nessa menyuruhnya bangun dan ke kampus jadilah ia hendak menghabiskan waktu di cafe ini sembari menunggu orang itu

Sesekali ia menyesap coklat panasnya sambil menikmati rintikan hujan yg membuat kaca cafe ini sedikit berembun

Nessa melirik jam di pergelangan tangannya pukul 08.30

"ck, si siluman ular itu udh tau gue gaada kelas pagi malah suruh ke kampus, sekarang mana dia"

Nessa mengambil handphone nya dan segera mencari kontaknya dan menekan tombol call

"Heh Kutu aer gue masih di dalem kelas jangan nelpon bego si dosen karatan lagi liatin gue nih"bisik seseoarang daru sebrang

Nessa menggeram kesal

"Ish terus ngapain gue ke kampus kapan lo selesainya"

"Jam 11 an selesai"

"Anjir lah udah ah gue mau ke rumah gita aja"

"yaah ness maksud gue kan ngajak lo ke kampus pagi biar minta bayarin jajanan gue tapi lo nya telat gue udah masuk jadi bayarin aja utang gue di kantin"

Nessa mencebik kesal, salah apa ia punya sepupu macem elma

"Lo masih aja suka ngutang malu maluin bat"

"gue gaada waktu bayar, lo tau sendiri gue mahasiswa akhir yg sibuk nyelesain skirpsi"

"Gaada waktu bayar mata lo"

"Udah ya gue lagi dengerin si karatan berkoar jangan lupa bayarin"

Pip

Nessa berjalan keluar cafe membuka payung dan berjalan pergi, langit tampak gelap nessa duduk di halte menunggu bis atau mungkin taksi yg lewat




Sepi





Nessa sedikit menoleh saat ada seseorang dengan badan besar memakai pakaian serba hitam duduk di sampingnya meski agak jauh

Nessa mengusap tengkuknya tiba tiba merinding dengan aura mencekam nessa mati matian menelan salivanya takut

Laki laki itu menoleh ke nessa lalu sedikit mengedarkan pandangan ke kanan ke kiri lalu ia berdiri menatap nessa dengan seringai mengerikannya

Nessa takut kakinya gemetar tak bertenaga untuk teriak pun terasa suaranya hanya sampai di tenggorokan

Tangannya mengepal ketakutan lalu dari arah samping muncul 2 laki laki sama berbadan besar dengan pakaian serba hitam

Nessa dengan sisa tenaga yg ia punya bangkit lalu barlari walapun terasa percuma karna sebuah mobil mebghadang jalannya lalu dari arah belakang tongkat kayu besar memukul kencang kepala belakangnya

Setelah itu gelap

Walau dalam hati ia menyebut nama arvin meminta tolong lalu ia merasa badannya di angkat dan di banting kasar ke mobil

Fauxpollogy [Completed]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz