Part 43. Kepergiannya

1.5K 80 3
                                    






Brak

Gilang membuka kasar pintu roftop dan menemukan sahabatnya yang menggenggam erat surat

Gilang melangkah dan berdiri mematung di depan arvin

"Lo bener gue bakaln kehilangan dia"

Gilang menatap miris penampilan acaka acakan arvin

"Itulah kenapa gue bilang rencana lo salah lo lebih baik lupain janji lo sama abang gue vin"ucap gilang

"Gue gabisa"

"Lupain permintaan bang daniel vin LUPAIN"bentak gilang

Arvin tak memperdulikan bentakan gilang dan memilih berlari keluar

Gilang membuang nafas kasar

"Sebenarnya apa alasan lo nerima peemintaan abang gue vin sampe lo rela lepas orang yang lo sayang" gumam gilang

Arvin Terus Berlari kencang bahkan membuka paksa gerbang sekolah yang sudah tertutup

Mengabaikan teriakan penjaga sekolah

Tujuannya kali ini rumah nessa mencari sosok gadis itu

Sungguh arvin bisa gila jika nessa benar benar pergi dari hidupnya



Rencananya salah

Seharusnya tak seperti ini apa mungkin ia keterlaluan tapi sungguh sebenarnya ia pun sakit dan sulit mengatakan itu

Ia berlari bak orang kesetanan

Keringat bercucuran di dahinya ia hanya terus berlari panik






Menyesal








Tentu saja ia benar benar akan gila di buatnya

Arvin beberapa kali hampir saja tertabrak mobil atau terserempet motor mengakibatkan lutut dan dahinya yang berdarah

Tapi ia sama sekali tak peduli

Fikirannya mendadak kosong

Arvin masih berlari menabrak beberapa pejalan kaki bahkan ia sampai kena pukul preman yang ia tabrak mengakibatkan luka lebam pada pelipis dan luka robek pada ujung bibirnya






Kacau








Jelas

Arvin tersengkur untuk yang kesekian kalinya terkena hantam beberapa preman di gang sepi

"bos kayanya orang kaya dia" ucap salah satu anak buahnya

"Berani beraninya lo nabrak gua"

"Hajar dia ambil dompetnya"ucap sang bos

Tanpa ba bi bu anak buahnya menghajar arvin habis habisan dengan cara kroyokan dan memukul dengan membabi buta

Arvin terjatuh ke aspal lalu beberapa preman itu pun mengambil dompet arvin dan langsung berlari pergi meninggalkan arvin

Tenaganya habis sudah ia jatuh terlentang menatap langit yang cerah

Arvin beberapa kali terbatuk dan mengeluarkan darah segar

"Nessa"lirihnya

"Lo ngga mau bertahan sebentar lagi buat gue ness"

Tes



Satu air mata lolos begitu saja

Telak kepergian seorang nessa kini benar benar membuat hidupnya kacau






Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang