Part 55. Obat

1.3K 72 3
                                    





"Ka Arvin"

Greb

Seorang wanita berlari dan langsung memeluk arvin

Dan tepat di ujung sana nessa menatap kedua orang yg berpelukan mesra itu

Arvin yg lemas karna sakit hanya memandang aneh wanita yg memeluknya tadi

Lando dan gilang yg di samping arvin juga menatap bingung cewek di depannya

"Siapa"tanya arvin dengan suara serak

"maaf ka"

Arvin mengangkat sebelah alisnya

"Gue kena dare dan tantangannya suruh peluk lo ka"ucap perempuan itu sambil menunjuk beberapa teman temannya yg sedang memekik senang

Arvin terdiam


Karna tepat di belakang teman teman cewek tadi terdapat nessa disana yg sedang buru buru melangkah pergi

Arvin yg melihat nessa pergi langsung lari menyusul meninggalkan lando gilang dan wanita tadi

Arvin berlari mengejar nessa di depannya mengabaikan tubuhnya yg benar benar lemas

Arvin berhasil mencekal tangan nessa dan membalik tubuhnya

Arvin mengatur nafasnya sebentar lalu menatap nessa

"Kenapa lari"

"soalnya lo ngejar gue"

Arvin sedikit terkekeh

"bukannya masih ada kelas kenapa ke gedung fakultas gue"

Nessa sedikit gelagapan

Lalu buru buru menyembunyikan satu tangannya kebelakang

Arvin menepuk pelan pucuk kepala nessa

"Gue udh liat jadi mana itu buat gue kan"ucap arvin mengulurkan tangan meminta

Nessa mendengus kesal lalu memberikan beberapa obat walaupun perasaannya masih terbakar melihat adegan peluk memeluk tadi

Tapi lagi lagi gengsi mengalahkan rasa penasarannya tentang siapa perempuan tadi

Arvin tersenyum mengambil obatnya lalu satu tangannya mengambil tangan nessa menyatukan jari jarinya menggenggam erat kedua tangan itu dan membawanya berjalan

Nessa terus menatap tangan yg di genggam arvin

Mengabaikan segala macam teriakan histeris dan heboh perempuan yg melihatnya

Arvin mengajak nessa ke roftop gedung fakultasnya

Arvin tersenyum lalu mendudukan nessa di kursi yg ada di sana Nessa hanya diam menurut

Arvin lalu tiduran di samping nessa dengan kepala di paha nessa

Nessa terdiam

Jantung nya berpacu cepat mengalahkan valentino rossi

Bahkan tangannya sedikir gemetar, arvin menatap nessa lalu mengambil satu tangan nessa dan meletakannya di kepala arvin

Mengajari agar mengusap usap kepala arvin

"Kalo kaya gini gue cepet sembuhnya"ucap arvin menutup matanya

menikmati elusan pada kepalanya dan hembusan angin yg menerpanya





Nyaman



Hanya dengan di dekat nessa arvin merasakan nyaman bahkan di situasi apapun seberat apapun hari yg ia jalani hanya 1 menit menatap wajah nessa

Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang