Part 24. Nyata

1.2K 85 1
                                    





Hari menjelang malam

"ka arvin"panggil nessa di jok belakang

"hm"ucap arvin yang tengah mengendarai motornya

"udah suka nessa belum"ucap nessa putus putus

entah lah sebisa mungkin nesa menahan air matanya yang hampir turun ia lelah seperti ini,

ia lelah di permainkan oleh takdir, dan nessa berjanji pertanyaan itu takan pernah keluar dari mulutnya lagi

hatinya yang kata arvin terbuat dari baja pun akan merasa lelah bukan memperjuakan sendiri cintanya yang selalu mendapat penolakan

merendahkan harga dirinya dan mengesampingkan egonya untuk meperjuangakn rasa sukanya sendirian,

mengabaikan pandangan tak suka dari orang lain yang menatapnya, memantapkan fokusnya hanya pada arvin dan menutup telinga dari cewek cewek yang mengatakan nessa murahan

manusia umumnya sama bukan punya rasa lelah yang sudah di ujung batas

"hah lo ngomong apa"tanya arvin

"ka arvin udah suka nessa blm"ucap nessa dengan nada bergetar

Hening

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Udah"ucap arvin

DEG

Mata nessa membulat nyaris lepas dari tempatnya

"ka arvin barusan bilang apa"tanya nessa memastikan

"ck"decak arvin lalu menepikan motornya di samping taman

Arvin membuka helmnya dan turun dari motor di ikuti nessa

"gue bilang gue udah suka lo"ucap arvin di sertai tekanan di setiap perkataannya

Nessa hanya dia memproses

"lo sukses bikin gue suka sama lo ness"ucap arvin

"jadi will you be mine"

"gue ga nerima penolakan"ucap arvin tersnyum

"ka arvin"lirih nessa

"hem"

"nessa lagi ga mimpi kan kalo ini ternyata mimpi jangan bangunin nessa"ucap nessa menahan air matanya yang siap membanjiri wajahnya saat ini juga

Arvin terekeh pelan lalu mengusak rambut nessa pelan dan membawa tubuhnya ke pelukan arvin

"lo lagi ga mimpi ness"tanya arvin sekali lagi

"gue tau gue bukan cowok romantis yang nembak ceweknya dengan bunga dan lain lain, gue Cuma bawa hati buat lo jadi jawaban lo ?"tanya arvin

Nessa tersenyum di dalam pelukan arvin dan mengeratkan pelukannya di badan arvin

"Jelas gue mau jadi pacar lo ka"ucap nessa dan detik itu juga ia menangis

Arvin terkekeh pelan dan mengusap kepala nessa dengan satu tangnya dan tangan yang lain memeluk pinggangnya

"jadi mau langsung pulang"tanya arvin dan nessa melepaskan pelukannya dan menatap arvin

"mau makan dulu boleh"ucap nessa dan di sambut senyum menawan dari arvin

"mau makan di mana"

"di sana"ucap nessa menunjuk ke arah taman yang terdapat banyak stand stand penjual makanan

Arvin lalu menggeggam erat tangan nessa dan menariknya pelan

Nessa lalu dengan semangat memilih beberapa makanan dengan tangan masih berpegangan

Setelah hampir 20 ment makan arvin mengantarkan nessa pulang

"mau mampir dulu ka"tanya nessa dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya

"ngga"ucap arvin lembut

"udah sana masuk" lanjutnya lagi

"nessa masih ga nyangka ka arvin pacar nessa sekarang"

Arvin tersenyum lalu mendekatkan wajahnya pada ness dan mengecup pelan keningnya

"masih belum percaya"tanya arvin

Dan di balas gelengan dari nessa dengan pipi yang sudah merona hebat

"udah percaya"ucap nessa

"udah sana masuk"ucap arvin

Nessa lalu engangguk dan masuk namun saat hendak membuka pinta

"nessa"

"hm"ucap nessa berbalik

"gue sayang lo"ucap arvin



























TBC

Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang