Part 63. Ending ?

1.4K 78 4
                                    



Ceklek

Pintu ruangan nessa terbuka menampilkan agam dengan seringai mengerikan di wajahnya

Nessa beringsut mundur dengan tangan bergetar ketakutan

"wah si cantik ketakutan"

Agam mendekat lalu berjongkok menyamakan tingginya lalu mengelus pipi nessa

"Gue bosen nih"

"kira kira yang bagus ngapain ya lo ada saran"

Nessa mengigit bibir bawahnya takut sungguh laki laki di hadapannya kini benar benar menakutkan

"Di belakang gudang ini ada lapangan mau kesana"

"Hm disana ada banyak paku gimana kalo lo tiduran di sana yaaa hitung hitung hiburan buat gue"

Nessa menggeleng gelengkan kepala takut ia tak mau sungguh ini saja badannya sudah mati rasa

Nessa menatap memohon agam membuat agam tersenyum

"wah gue tambah semangat"

Agam lalu menyuruh seluruh anak buahnya menyeret paksa nessake halaman belakang

Nessa dengan sisa tenaga mencoba memberontak namun tak berhasil

Plak

Agam menampar pipi nesaa dengan sangat kencang hingga ujung bibir nessa robek dan mengeluarkan darah

"Ikutin aja bitch gausah banyak tingkah"

Gita hanya menyaksikan di ujung sana dan berbalik hendak keluar namun baru saja ia hendak membuka pintu

Pintu itu di buka paksa dari luar hingga bunyi

Brak

Terdengar nyaring

Gita membelalakan mata begitu juga dengan seseorang yg membuka pintu dengan kasar

"Ka arvin"

Arvin menatap nyalang ke arah gita lalu mengedarkan pandangannya dan bertemu pada manik mata agam

Arvin menggertakan rahangnya melihat nessa disana yang sudah bermandikan darah

Arvin langsung masuk dan di hadang oleh anak buah agam yang sangat banyak

"Ka arvin"lirih nessa

Gilang terdiam di pintu menatap gita sakit? Tentu saja perempuan yang selalu bersamanya yang menemani hari harinya perempuan yang ia puja setengah mati ternyata bersekongkol dengan orang yang oh bahkan membunuh kakaknya daniel

Gita terdiam dadanya sesak seharusnya ia sudah siap akan semua konsokuensinya seharusnya ia tak mencintai gilang sedalam ini karna gilang salah satu bagian dari rencananya

Membuatnya mendapatkan informasi segala tentang dunia bisnis yang akan ia tekuni terlebih perusahaan yang akan gilang pimpin bekerja sama dengan perusahaan papa nessa

Jadi mudah saja baginya bukan gita juga bahkan dekat dengan kedua orang tua gilang dan sedikit mengorek informasi

Pandangan gilang dingin menusuk tepat di manik mata gita yang sedikit berkaca kaca lalu gilang berjalan melewati gita begitu saja dan membantu arvin melawan semua penjaga

Agam duduk di depan sana dengan nessa yang berada di bawah terduduk lemas di lantai

Nessa terus merapalkan doa agar arvin baik baik saja nessa terisak saat arvin beberapa kali mendapat tendangan dan pukulan membuat darah segar mengukir wajahnya

Fauxpollogy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang