Part 3. Agnessa Allesandra

1.6K 93 1
                                    



Definisi nessa adalah cewek cantik yang nampak beribu ribu manis kalo sifat lemot plus petakilannya hilang dan baru baru ini dia mengkalim arvin hak paten milknya dan bakaln ia kejar sampe ke ujung dunia sekali pun. Nessa anak tunggal itu lah sebabnya ia benci rumah tapi ia punya sepupu perempuan yang sudah ia anggap kakak tapi harus pergi kuliah di luar negeri.

Nessa anak manja dan kelewat aktif dan ceria ia belum pernah berpacaran sekali pun mungkin karna papanya terlalu protektif sama anak laki laki yg mendekati nessa itulah kenapa nessa suka sangat sama arvin karna ia cinta pertamanya dan nessa takan pernah menyerah sampai kapanpun.

Namun beda halnya dengan arvin definisi nessa menurut arvin yaitu cewek gatau malu yang berusaha narik perhatiannya dan cewek paling cerewet setelah mamanya ia rasa dan arvin benci di ganggu

Sudah terhitung 3 jam nessa terkunci di dalam kamar mandi sudah beberapa kali juga ia berteriak dan berusaha mendobrak pintu mengabaikan kaki kanan nya yang terkilir dan membengkak di area mata kakinya dan bagianpipi yang masih sedikit berwarna kemerahan karna tamparan

Ga

nessa ga nangis Cuma karna ke kunci disini sejak kecil ia didik dengan baik oleh mendiang neneknya saat insiden culik menculik nessa tinggal di kampung halaman sang nenek ia di didik dengan keras dan menjadi cewek tangguh yang ga gampang nangis dan semenjak kematian sang nenek nessa kembali ke ibu kota tinggal bersama kedua orang tuanya kembali

nessa hanya berharap arvin dateng dan nolongin dia seengganya nessa udah relain uang jajannya buat beli arvin minum kan sayang kalo ga di minum sama arvin pikirnya

Pening tiba tiba melanda lagii nessa terduduk di lantai memegangi kepalanya seiring dengan pintu kamar mandi yang di dobrak dari luar

"Arvin"panggil nessa dengan lirih sambil tersenyum

Arvin langsung berjongkok di hadapan nessa mata tajamnya melihat ke setiap sisi tubuh nessa seakan memastikan si empunya baik baik saja dan mata tu berhenti tepat di kaki yang sudah membengkak sempurna dan pipi sebelah kanan yang memerah

"gue ga apa apa ko ka"

"ga nanya"cuek arvin sambil tetap melihat ke kaki nessa

"ka lo nyariin gue lo inget gue woahhh gue seneng banget hari ini bisa di cariin lo gini"semangat nessa kembali lagi

"bacot"

"oiya ini minum buat kakak tadi aku beli niatnya mau langsung kasih ke ka arvin eh malah kekunci di sini udah ga dingin sih gpp kan"ucap nessa dan di balas hembusan kasar dari arvin dan segera merebut dan meminum minumannya senyum nessa merekah seketika

"udah kan buruan naik"ucap arvin memunggungi nessa

"maksudnya"

"buruan naik ke punggung gue emang lo bisa jalan"dan tanpa pikir panjang nessa langsung naik ke punggungnya melingkarkan lengannya dengan sempurna ke leher arvin

"ka gue berat ya" tanya nessa dan tak di respon sama sekali oleh arvin

"ka gue makin suka sama lo rasanya tuh tiap hari rasa suka gue makin tambah sama lo"ucap nessa ceria

"kalo kakak udah suka nessa atau belum" tanyanya lagi

"berisik"sarkas arvin

"gue juga sayang loh sama ka arvin ga ada niatan bales sayangnya gue gitu"tanyanya lagi dan di balas dengan helaan nafas dari arvin yang masih berjalan keluar gedung dengan nessa yang berda di punggungnya

"ka chat gue ko ga di bales nessa nungguin loh semaleman balesan chat dari kakak"

"oiya btw kakak suka makanan apa"

Fauxpollogy [Completed]Where stories live. Discover now