Part 5. Arvin Mahessa

1.4K 82 0
                                    







Bagi nessa arvin itu tujuan hidupnya konyol memang tapi nessa berani sumpah hidup paling berwarna selama 16 tahun hidupnya itu mengejar cintanya arvin.

Definisi arvin di mata nessa itu lelaki kulkas dengan perisai kuat di hatinya mencegah dan membunuh siapapun yang hendak singgah di hatinya tapi itu yang memuat nessa beribu ribu kali jatuh cinta telak di hadapannya perkataanya yang dengan tegas dan jelas bahwa ia benci di ganggu membuat nessa lebih semangat dan gencar mendekati lelaki bernama belakang mahessa itu

Sifat arrogant dan cueknya semata mata hanya untuk menutupi bahwa arvin mahessa adalah anak yang mudah khawatir akan sesuatu entah apa alasannya nessa tau arvin mengubur dalam dalam rasa perhatiannya terhadap orang orang di sekitarnya

Arvin itu siswa kebanggaan sekolah dengan segudang prestasi dan jangan lupakan wajah tampannya yang membuat ia semakin di gilai cewek cewek di luar sana

namun entah mengapa pandangan nessa berbeda yang nessa rasakan arvin hanya lelaki biasa dengan sorot mata tajam yang meneduhkan entahlah nessa juga bingung kadang mata itu menatapnya tajam namun nessa merasa itu sorot mata teduh yang banyak luka di dalamnya dan seperti banyak penyesalan yg ia alami

"KA ARVIN"

BRAK

"Aww"ringis nessa saat tak sengaja menabrak meja kantin dan jatuh hingga membuat sebagian bajunya basah karna jus berwarna merah itu jatuh terjun bebas ke bajunya siswa siswi yang ada di kantin hanya menggeleng gelengkan kepala melihat nessa yang bermandikan air jus berwarna merah terang itu

Arvin yang melihat hanya menatap datar nessa yang masih terududk di lantai kantin

"ka arvin ga ada niatan nolongin nessa"ucap nessa dengan di sertai senyum cerianya seperti biasa

Arvin semakin tak mengerti dengan jalan pikir cewek bar bar yang kelewat aktif dan ceroboh ini yang akhir akhir ini mengganggu hidup tenangnya nessa tak pernah menunjukan rasa malunya dan satu lagi di keadaan mengenaskan apapun dia tak pernah menangis

"gak nanti baju gue ikut kotor"cuek arvin

"gemes deh bikin nessa makin suka aja"ucap nessa terkikik sendiri melihat raut wajah arvin yang blank mendengar pernyataan nessa lalu pergi meninggalkan kantin yang sekarang makin kacau dengan bisik bisik para penggosip dan gita langsung menyeret nessa ke kamar mandi untuk membersihkan seragamnya

Toilet cewek

"git ini susah hlangnya"ucap nessa

"lagian lo ceroboh bat sih ness"

"yakan gue buru buru git"

"lo tunggu sini gue periksa loker siapa tau ada baju olahraga" ucap gita dan langsung melesat berlari ke loker meninggalkan nessa yang masih berusaha menghilangkan warna merah di bajunya bahkan sekarang sebagian seragamnyaa terlihat basah

"hufft eh kotak gue mana KOTAK COKLAT GUE MANA" teriak nessa dan langsung berlari keluar toilet dan saat sudah keluar nessa di kejutkan dengan switer yang tiba tiba terlempar ke wajahnya

"KA ARVIN"syok nessa membuat arvin yang sudah berjalan meninggalkan nessa berhenti dan berbalik

"Pake"ucap arvin datar dan berbalik pergi meneruskan jalannya dan senyum manis terbit seketika di wajah cantik nessa

Nessa lalu buru buru memakai switernya dan melangkah pergi ke kelas dengan bersenandung ria

Kelas

"eh ness baru gue mau minjem baju olahraga si ningsih lo udah balik btw switter siapa"tanya gita sambil duduk di tempatnya yang sudah ada nessa yang terngah tersenyum gita menatap horor nessa

"ness"panggil gita berusaha menyadarkan

"FIX JONOOOO NESSA KESURUPAN SETAN TOILET"teriak menggelegar gita di seluruh penjuru kelas

Jono sang ketua kelas yg merasa namanya di sebut langsung menuju meja gita dan nessa

Jono ini anak dari dukun terkenal di kawasan rumahnya katanya kalo ada hantu yang ganguin langsung WA aja babehnya nanti di kirimin mantra mantra online sama babehnya

Byurrrrrrrrrrrrrrrrr

Satu semburan lolos dari mulut jono dan tepat menyembur wajah nessa

1 detik

2 detik

5 detik

9 detik

15 detik

"BANGSADDDDDDDDDHHHHHH JONOOOOOOOOOO"Teriak nessa menggelegar bak petir

================

Pukul 20.00 malam

Namun nessa masih duduk duduk di taman sendirian sejak pulang sekolah ia lebih memilih mengahibskan waktu di taman

Gita tadi di jemput papanya dan akan kebandung karna kondisi neneknya yg kritis jadilah nessa sendirian di taman masih dengan seragam sekolah yang terbalut switter kebesaran punya Arvin

Nessa menghembuskan nafasnya menikmati udara malam yg terasa dingin lalu mengedarkan pandangannya banyak orang disini sebagian besar orang yang tengah berpacaran

"malam minggu ya"lirih nessa

"pantes banyak yg mojok jones bat sih gue"tambahnya lagi

"coba kalo ada Arvin"nessa lalu memasukan tangannya ke saku switter dan merenyit menemukan beberapa plester di dalamnya seketika nessa tertawa lalu melihat lututnya yang memang terluka saat terjatuh di kantin

"FIX GUE MASUK FASE SAYANG KE LO KA" ucap nessa dan tersenyum dan segera memakai plester di lutut kiri dan kanannya lalu berdiri berjalan hendak mencari makanan

Brugh

"aww"ucap anak kecil yang barusan menabrak nessa

Nessa buru buru jongkok dan membangunkan anak kecil tadi sambil membersihkan celana anak kecil itu

"kamu ga apa apa dek"ucap nessa

"ga apa apa ko ka raka anak yang kuat kata kakak raka anak cowok ga boleh nangis"cuek anak kecil bernama raka sambil melipat tangannya di depan dada dan nessa hanya melongo melihatnya

"raka umur berapa"tanya nessa

"bukan urusan kakak"cuek raka lagi seketika ingin sekali nessa menjedotkan kepalanya

"raka sendirian"tanya nessa lembut

"ngga dong emang raka kaya kakak sendirian kaya jomblo"fixs nessa ingin sekali menenggelamkan diri di rawa rawa sekarang juga

"terserah lo deh ya yuk kakak anterin ke keluarga raka"

"kakak pasti Cuma mau modus ke kakak raka kan "

"hah modus siapa yg mau modus gue kenal kakak lo aja kagak de"

"kakak raka itu ganteng sama kaya raka jadi raka harus waspada sama cewek cewek yang mau deketin kakak raka"ucap raka menatap tajam nessa yang sebenarnya malah terkesan imut

"serah lo de"





TBC

Fauxpollogy [Completed]Where stories live. Discover now