ㅡspin off: rooming

En başından başla
                                    

"Misalnya..." gagap Mark. "Sesuatu yang nggak sepantasnya terjadiㅡ maksudnya sesuatu yang anuㅡ ah, pokoknyaㅡ"

"Kalau itu yang dimaksud sih, jawabannya iya," potong Alice.

"WHAT? SERIOUSLY?" seru Mark sambil menjambak rambutnya sendiri.


Alice menatapnya serius, tapi lama-lama ekspresinya berubah menjadi tertawa geli. Mark cengo, ia bingung.


"Oh, my bundle of joy," Alice menangkup wajah Mark gemas dengan kedua tangan. "You are deadly cute."

"Jawab yang bener dong," Mark menyingkirkan kedua tangan itu dengan gugup.

"Kidding, honey. Lagian aku nggak ngerti kamu ngomong apa ehehe."










Ho-honey?









"Kamu nggak kesurupan kan?" Mark meraba jidat Alice.

Selain gila, keracunan, atau mabuk, kemungkinan selanjutnya adalah kesurupan.

Gadis itu bergumam sambil menggelengkan kepalanya yakin. Sekarang Mark yang meragukan kewarasannya.

"Alice... kitaㅡ"

"I love you~"


Mark merasa sekujur tubuhnya memanas.

"Hah?"

"Ih," gerutu Alice. "Masa diulangin kan malu."










I love you, katanya???

Ini berkah atau cobaan?










Mata Mark terpaku pada wajah Alice yang hanya tinggal beberapa senti di hadapannya ㅡtersenyum manja seperti anak kecil. Kenapa semuanya tiba-tiba jadi begini sih?

Tapi toh dalam keadaan seperti ini akal sehat Mark kalah. Mana bisa ia menolak , kan?
Dengan mata terpejam, perlahan ia mempersempit jarak dengan Alice...










cup










mendarat mulus.












"Ngh."

Mark merasakan jidatnya didorong pelan.











"Hyung?"










Hah? Hyung?

Mark membuka mata perlahan, kepalanya agak pusing. Hal yang pertama yang ia lihat adalah kulit manusia. Lebih tepatnya, leher Na Jaemin.


"Heh gila!" Jaemin, masih setengah sadar, mendorong kepala Mark menjauh dari lehernya.

"Ih!" pekik Mark kaget, ia melepas pelukannya di pinggang Jaemin lalu berguling menjauh.

"Yaiks, basah," Jaemin meraba lehernya dengan jijik.

Mark berbaring telentang sambil melihat ke sekeliling kamar Jaemin dengan bingung. Dia baru ingat, tadi malam setelah mengantar Alice pulang ia pergi ke rumah Jaemin untuk menjernihkan pikiran ㅡdan akhirnya menginap.

"Sorry, nggak sengaja," ujar Mark sambil menghela nafas.

"Parah deh," Jaemin cemberut. "Jangan-jangan lo homo?"

Vacancy ✔ [revisi]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin