Pertemuan Rahasia

Start from the beginning
                                    

"Sepertinya ada indikisi bahwa orang kita berkhianat dan bekerja sama dengan kerajaan lain. Dari pengamatan saya, semua ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Tentu pasar gelap menyedikan beberapa macam artifak kuno dan juga obat-obatan terlarang untuk meningkatkan kekuatan sesaat. Bayangkan–"

"Hei, kenapa kau memotong pembicaraan raja? apa kau tidak punya sopan santun?" Viktor naik pitam setelah mendengar Lintang memotong pembicaraan raja dan Kalen.

"Teruskanlah nak, aku ingin mendengar semua pendapatmu." Raja mengusap jenggot panjangnya sambil memperhatikan Lintang dengan saksama.

"Seperti yang saya katakan, bayangkan jika salah satu kerajaan bekerja sama dengan orang-orang dari pasar gelap. Lalu ... orang dari kerajaan kita merupakan salah satu pengkhianat juga bekerja sama dengan mereka. Tentu, itu akan menjadi masalah bagi kerajaan kita."

"Anak ini tepat sasaran," Sela Lao. "Jika ada pengkhianat berada di kerjaan kita dan dia bekerja sama dengan kerajaan beserta orang-orang dari pasar gelap untuk menyerang kita. Maka, itu semua akan menjadi sangat mengerikan. Saya tahu kita memiliki generasi berkembang untuk saat ini. Namun, jika kita mendapat serangan tiba-tiba. Kerajan kita––kita lebih baik kita menyelidiki ini atau menyerang kerjaan lain terlebih dahulu."

"Benar yang dikatakan tuan Lao. Kita harus menyelidiki, jika perlu mengadakan investigasi pada kerajaan lain." Dukung Lintang.

"Tidak, aku tidak akan melakukan hal semacam itu. Kerajaan kita telah menandatangani perjanjian damai dengan kerjaan lainnya. Aku tidak mungkin menghancurkan perdamaian itu."

"Tapi, mereka telah membunuh anak-anak. para istri dan prajurit kita dahulu. Apakah anda melupakan hal itu?" Lao berteriak.

"Lao!" Micahel berteriak mengingatkan posisi Lao.

"Maafkan saya yang mulia." Lao tersadar karena teriakan Michael membungkukkan badan pada raja.

"Tidak masalah, yang lebih penting lagi. Aku ingin kau menyelidiki semua ini dan memberikan laporan padaku secepatnya Kalen."

"Siap yang mulia." Kalen berdiri dan meningalkan ruang singgasana diikuti oleh Viktor.

Malam menyelimuti kota. Setelah Lintang selesai dengan pekerjaan, dia terlihat kembali ke rumah kecil tempat tinggalnya dulu dengan sebuah kereta kuda. Di sana terlihat Lily sedang duduk diatas sebuah kursi bundar yang terbuat dari batu. Lintang mencoba menghiraukan Lily dengan berjalan tanpa menoleh memasuki rumahnya. Namun, Lily tiba-tiba merangsak maju dan berdiri menghalangi langkah Lintang.

"Minggir!" Seluruh tubuh Lintang mengeluarkan hawa membunuh yang intens.

"Kenapa .. kenapa? kau benar-benar dingin dengan seniormu ini. Padahal kita sudah melakukan ini–itu. Kau benar-benar kejam Lintang." Lily meletakkan jari telujuk pada dada Lintang dan memutarnya. 

"Hentikan," Lintang menyingkirkan tangan Lily dari dadanya dengan kasar. "Untuk apa kau kemari? aku sudah tidak memiliki kepentingan denganmu."

"Hmm, tapi kan aku masih punya kepentingan denganmu." Lily melingkarkan tanganya pada Lintang yang beranjak pergi.

"Lepaskan," Lintang sekali lagi melepas paksa tangan Lily dan memandangnya dengan penuh kebencian. "Jangan mendekatiku kau perempuan murahan."

"A–apa salahku hingga kau memanggilku dengan sebutan seperti itu," air mata mengalir deras membasahi pipi Lily. "Padahal ... padahal aku ... hic ... hic ...."

Ketika melihat Lily menangis, Lintang merasakan sesuatu yang ganjal. Namun, dia mengepalkan tangan erat dan memantapkan hatinya sembari mengingat kejadian ketika LIly dan Dendi berciuman.

Guardian (Sefiroth Tree)Where stories live. Discover now