Part 41 : Changed

Začít od začátku
                                    

"Naufal!"

Naufal menoleh sekilas ke arah seseorang yang telah memanggilnya. Bukannya membalas sapaan Adella, laki-laki itu justru memalingkan pandangannya dan berjalan menyusul Ryan yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Naufal masih marah sama lo, Del?"

Mendengar suara seseorang yang sudah sangat dikenalinya membuat Adella langsung menoleh ke asal suara tersebut.

"Ya wajar aja sih, Naufal gitu kan karena gue yang salah."

"Ya---"

"Udah lah, Lun, gue lagi males bahas masalah ini."

Sudah tahu apa yang akan diucapkan oleh sahabatnya itu, maka Adella langsung saja memotong pembicaraan dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti itu. Luna yang berusaha mengerti dengan keputusan sahabatnya itu pun turut melakukan hal yang sama dengan Adella.

Di lain tempat atau tepatnya di kelas 11 IPS 1, teman-teman Naufal pun membahas hal yang sama yaitu, kelanjutan hubungan Naufal dengan Adella. Kadang Naufal pun tak habis pikir, mengapa ketiga temannya ini berubah menjadi seperti perempuan yang selalu ingin tahu urusan orang lain alias kepo?

"Jadi sekarang lo mau ngejauhin Adel, Fal?"

Ryan bisa bertanya seperti itu setelah melihat tingkah laku Naufal yang tak merespon saat Adella menyapanya tadi pagi.

Pertanyaan yang terlontar dari mulut Ryan membuat Naufal terdiam sesaat. Dean dan Revy yang mendengar hal itu pun langsung memutar tubuhnya ke belakang, menghadap ke arah Ryan dan Naufal yang duduk tepat di belakangnya.

Dean membulatkan matanya seakan tidak percaya dengan pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Ryan. "Serius lo, Fal?"

Berbeda dengan Dean, Revy justru berusaha menebak apa penyebab dari Naufal yang ingin menjauhi Adella. "Lo ngejauhin Adel gara-gara masalah kemarin ya, Fal?"

Naufal hanya menjawab semua pertanyaan dari teman-temannya itu dengan sebuah anggukan kepala.

"Yaudah sih Fal, jangan galau gitu." Dean menepuk pundak Naufal pelan. "Cewe masih banyak bro, lo tinggal pilih aja mau yang mana."

"Tumben omongan lo bener," cibir Revy pada Dean.

Dean menoyor kepala teman sebangkunya itu. "Sialan lo, setan!"

"Yee suka-suka gue lah, bangsat!"

"Berisik anjing!" seru Naufal pada kedua temannya yang sedang beradu mulut itu.

"Nah, marahin aja Fal dua setan cilik itu," timpal Ryan yang berusaha untuk membuat suasana menjadi semakin panas.

"Si anjing gue disebut setan cilik," sahut Dean sambil terkekeh pelan.

"Bangsat emang si Ryan." Kini pandangan Revy beralih ke arah Naufal. "Malam ini yuk, Fal!"

Naufal mengerutkan dahinya, tak mengerti dengan maksud dari ucapan Revy. "Kemana?"

"Cari cewe."

"Ngga ah males," sahut Naufal sembari memainkan bolpoin yang entah milik siapa.

Revy berdecak pelan, "Ayo lah Fal, biar lo bisa lupain Adel."

"Pengennya gitu, tapi susah." Naufal membalas ucapan Revy tanpa melihat lawan bicaranya.

Ryan manggut-manggut sembari menepuk pundak Naufal. "Gue ngerti, lo cuma butuh waktu."

Naufal mengangguk seakan mengiyakan saran Ryan. Tak lama ia berkata, "Tapi gue keliatan kaya orang tolol banget gak sih?"

"Orang tolol?"

Best PartKde žijí příběhy. Začni objevovat