Part 4 : The Same Thing

43.1K 2.4K 155
                                    

Adella sedikit tersentak begitu mendengar perkataan Naufal. Sebenarnya, menyukai lawan jenis bukan lah hal yang tidak biasa. Akan tetapi, Adella hanya belum bisa mendengar pernyataan seperti itu dari laki-laki lain, gadis itu masih terlalu banyak berharap untuk bisa kembali dengan mantannya.

Bahkan, semua teman-temannya mengatakan Adella bodoh karena tak bisa move on dari mantannya, tapi move on itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, kan? Adella tahu, dia pasti bisa seiring berjalannya waktu. Ya, Adella hanya butuh waktu untuk move on mengingat gadis itu baru saja putus dari mantannya sejak 2 minggu yang lalu.

Setelah Adella tersadar dari lamunannya, ia menatap Naufal lekat-lekat. "Hah? Tadi lo bilang apa? Suka sama gue?"

"Nggak kok, tadi itu bercanda."

Adella menghela napas lega karena ternyata Naufal hanya bercanda. "Bagus, deh."

Naufal menatap gadis itu tak percaya. "Bagus? Lo gak mau kalau gue suka sama lo?"

"Nggak," jawab Adella singkat.

"Gue tau itu pasti karena gue bilangnya terlalu cepet, kan?" Sebelum melanjutkan kata-katanya, Naufal tertawa sebentar. "Makanya, gue bilang bercanda. Karena gue tau, lo pasti nolak."

Kali ini, Adella tak bisa untuk tidak tertawa melihat sikap Naufal yang sangat percaya diri itu. "Apaan sih, sok tau lo! Udah ah, jangan bahas itu."

"Khusus buat lo gue ikutin, deh," kata Naufal sambil meminum Milkshake Cappucinonya. "Gue pengen tau, apa aja sih yang jadi kesukaan lo?"

"Mulai dari musik, boleh?" tanya Adella balik.

Sebelum menjawab pertanyaan gadis itu, Naufal melahap baso tahunya dulu. "Boleh, terserah lo aja. Gue pengen denger lo cerita tentang sesuatu yang lo suka."

Adella memang sangat suka jika seseorang telah menanyakan apa yang disukainya. Maka, ia pun mulai menceritakan dengan semangat. "Sebenernya kalau musik, gue suka apa aja sih, yang penting enak di denger sama telinga gue. Kalau lo gimana?"

Naufal manggut-manggut sambil ber-oh ria. "Sama sih gue juga, apa aja yang penting enak. Tapi, pengecualian untuk boy band," jawabnya yang dibalas dengan tawa dari Adella. "Terus, kalau band, lo suka siapa?"

"Band ya.." Adella tampak berpikir sambil meminum Milkshake Green Teanya. "Gue sih lebih suka band-band dulu kaya, Simple Plan, Coldplay, Oasis, sama Arctic Monkeys. Mungkin kalau band yang baru lebih kaya 5 Seconds of Summer, kali ya. Ada beberapa lagu 5sos yang gue suka, tapi gak semua sih."

"Gila, band-band yang lo tadi sebutin itu band favorit gue juga."

"Serius? Kok bisa, sih?"

"Jangan-jangan kita jodoh lagi, band favorit aja sama, apalagi masalah hati," goda Naufal dengan senyum jahilnya.

"Mauan lo sih kalau itu," sahut Adella diiringin tawanya. Lalu, Adella melirik ke arah jam tangannya. "Yah, udah mau masuk nih, gue duluan ke kelas, ya?"

"Gue anter, ya, Cal?"

"Gak usah, gue bisa sendiri kok."

"Sekali aja, Cal," ucap Naufal dengan nada memohon.

Adella terdiam sesaat sebelum menjawab pertanyaan Naufal. "Yaudah, deh."

**

Begitu Adella sampai di kelasnya, ketiga temannya langsung tersenyum jahil pada Adella. Mereka pasti ingin menggoda Adella habis-habisan, terlebih Naufal yang memaksa ingin mengantarkannya ke kelas. Baru saja, Adella duduk di bangkunya, mereka sudah heboh meminta Adella untuk menceritakan semuanya.

Best PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang