Part 2 : Chat

47.7K 2.9K 88
                                    

Adella benar-benar terkejut setelah mengetahui bahwa laki-laki yang saat ini ada di hadapannya bernama Naufal Baskara. Tentu saja Adella terkejut, ia hanya tak menyangka bahwa dia adalah Naufal Baskara yang sering dibicarakan oleh orang-orang. Pikirannya kembali mengingat kejadian tadi pagi di mana Naufal--laki-laki ini menabrak bahunya, menambahkan Adella sebagai teman di Line, dan mengajaknya berkenalan di kantin. Oh, bahkan Adella baru menyadari bahwa Naufal yang dimaksud Ryan itu adalah dia.

Adella tersadar dari lamunannya setelah Naufal menepuk pundaknya pelan. "Eh, iya, kenapa?"

"Mikirin apaan sih sampe ngelamun gitu?" Belum sempat Adella menjawab, ia sudah berbicara lagi. "Oh, mikirin kenapa gue terlalu ganteng ya? Kalau itu sih, gak usah dipikirin, emang udah dari sananya," lanjutnya dengan senyum lebar di wajahnya.

"Sok tau banget sih," cibir Adella sebal. "Udah kan kenalannya? Minggir, gue mau beli bakso."

"Gak mau gitu ngobrol dulu sama gue?"

"Ngga, gue laper. Ngobrol sama lo gak bikin kenyang soalnya," jawab gadis itu yang dibalas dengan Naufal yang tertawa pelan.

Setelah tawanya reda, Naufal menjawab perkataanku, "Yaudah deh, mau gue temenin gak beli baksonya?"

"Gak usah," balasnya singkat.

"Oh, yaudah deh, gue ke sana dulu ya," kata Naufal dengan tangan menunjuk ke arah meja yang ia tempati bersama anak-anak komunitas FNE lainnya.

Adella hanya mengangguk seakan iya-iya saja atas apa yang diucapan oleh laki-laki itu. Lalu, ia menghampiri teman-temannya yang sudah lebih dulu membeli bakso. Baru saja ia sampai di tempat yang menjual bakso, teman-temannya sudah membawa baksonya masing-masing membuat dirinya panik karena sepertinya hanya gadis itu saja yang belum memesan.

"Ih tungguin dong, gue kan belum pesen," ucap Adella panik.

"Udah kok, tuh yang itu punya lo," jawab Vira dengan tangan yang menunjuk ke arah bakso yang sedang diberikan kuah.

Baru akan mengucapkan terima kasih kepada teman-temannya, bakso milik Adella sudah jadi membuat ia harus menunda untuk mengucapkan terima kasihnya itu dan mengambil baksonya terlebih dahulu.

Setelah Adella mengambil bakso miliknya, ia berjalan ke arah teman-temannya dengan bakso yang dipegang oleh kedua tangannya. Karena terlalu asyik mengobrol hingga mereka tak menyadari kehadiran Adella kecuali, Luna.

Luna yang menyadari kehadiran Adella langsung saja bertanya, "Tadi Naufal ngapain, Del?"

Pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Luna membuat Vira dan Evita menyadari kehadiran Adella dan langsung menatap ke arahnya. Bahkan, Evita ikut-ikutan bertanya pada Adella, "Iya, kenapa sih? Sebenernya gue tadi pengen banget nguping kalian berdua, tapi kan gak mungkin juga."

"Dia cuma ngajak gue kenalan, terus yaudah deh," jawab Adella seadanya.

Mendengar jawaban Adella yang terkesan biasa saja membuat Vira membelalakkan matanya. "Yaudah lo bilang? Come on, Del. Dia itu Naufal loh Naufal." Vira menekankan kata Naufal di setiap kalimatnya.

"Terus gue harus bilang apa? Emang kenapa sih kalau orang itu Naufal? Kalau gue gak suka, ya gak suka aja."

"Lo tuh harusnya beruntung tau gak sih, Del. Di saat semua orang pengen deket sama Naufal, lo malah sia-siain dia, seriously, Del?" tanya Evita dengan emosi yang meluap-luap.

Sebelum menjawab perkataan Evita, Adella memilih untuk melahap baksonya terlebih dahulu. "Tapi, gue gak ngerasa beruntung. Lo suka sama dia? Nanti gue suruh dia deketin lo deh, Vit."

Best PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang