Part 31 : Give Some Help

25.8K 1.8K 59
                                    

Pagi ini Adella tengah berada di kelas bersama ketiga temannya. Mereka sengaja datang lebih awal karena ingin memberikan lebih banyak waktu bagi Adella untuk bisa bercerita mengenai masalah hubungannya dengan Vino hingga bagaimana awal mula gadis itu dapat pergi berdua dengan Naufal. Keadaan kelas yang masih sepi---dikarenakan belum terlalu banyak murid yang datang membuat suasana semakin cocok bagi ketiganya untuk mendengarkan cerita Adella.

"Pokoknya lo harus cerita semuanya sekarang, Del. Jangan ditunda-tunda lagi," gerutu Vira kesal. Adella memang berjanji pada ketiga temannya akan menceritakan semua itu kemarin, akan tetapi karena ia terlalu banyak mengulur waktu membuat ketiganya lupa hingga baru menyadari saat telah berada di rumah masing-masing.

"Awas aja kalo gak jadi lagi! Gue udah bela-belain dateng pagi juga," timpal gadis yang tadi sibuk memainkan ponselnya karena sedang bertukar pesan dengan sang kekasih---Dean.

"Gue juga bela-belain gak sarapan cuma buat denger cerita lo doang, Del." Gadis yang duduk disebelah Evita turut mengeluarkan suaranya.

"Gue aja gak pernah sarapan, gak sombong, Lun," ledek Vira pada Luna.

Luna mengibaskan rambutnya dengan tangan kanan seraya berkata, "Gak sombong, gak asik."

Adella memutar kedua bola matanya. "Malah pada bacot, gue jadi cerita gak nih?"

"Jadi lah ya kali gak jadi!" teriak ketiganya serempak, lalu mereka saling memandang satu sama lain dan tertawa karena menyadari ucapannya yang kompak tanpa disengaja itu.

Adella mulai bercerita mengenai semua kejadian yang telah menimpanya sekitar 2 hari yang lalu---di mana Vino tiba-tiba saja memutuskannya hingga bagaimana ia dapat pergi berdua dengan Naufal ke Lembang. Ia benar-benar menceritakan semua kejadian tersebut secara terperinci agar ketiga temannya dapat memberikan saran ataupun pendapat, terlebih saat Naufal mengatakan bahwa laki-laki itu akan berubah---tidak menjadi playboy lagi dan memperjuangkannya.

Bahkan, gadis itu pun tidak lupa untuk menceritakan bahwa kemarin ia sempat diajak oleh Naufal ke suatu tempat---yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Dan karena obrolannya dengan Naufal kemarin membuat pandangan Adella mengenai badboy tidak selalu buruk.

Setelah ia selesai bercerita, ketiga temannya benar-benar tercengang seakan tak percaya dengan apa yang baru saja didengar oleh telinga masing-masing. Hingga membutuhkan waktu beberapa menit bagi ketiganya untuk bisa mencerna semua ucapan Adella dengan baik.

"What the hell! Gue bener-bener gak percaya Del sama semua cerita lo kali ini," ucap Vira dengan sedikit memekik. "Apalagi Naufal yang...OMG I can't describe this guy, belum lagi Vino yang berubah jadi brengsek."

"Jangan kan lo, Vir. Gue aja gak percaya," jawab Adella. "Kak Arvin yang bisa dibilang baik aja, ujung-ujungnya malah kaya gitu."

"Alah gak usah pake Kak lagi lah, Del. Langsung sebut namanya aja, yang kaya gitu gak pantes disebut Kakak," protes Evita yang dibalas anggukan dari ketiga temannya.

"Nah bener tuh, Vit! Tapi serius deh, gue jadi gak suka sama Vino. Kalo sekiranya belum move on dari mantan, gak usah pengen cari yang lain buat jadi pelampiasan," gerutu Luna dengan kesal. Tipikal perempuan dalam persahabatan; akan ikut membenci seseorang yang telah menyakiti sahabatnya.

"Terus lo galau gak putus dari Vino, Del?" tanya Vira.

Yang ditanya mendelik sebal. "Gue lagi sayang-sayangnya terus tiba-tiba diajak putus padahal hubungan kita lagi baik-baik aja. Ya, menurut lo aja."

Vira memberikan cengiran lebar seraya membalas ucapan teman sebangkunya itu, "Ah, tapi kalo gue jadi lo sih gak akan galau lama-lama. Kan udah ada Naufal."

Best PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang