[57] Vika memanfaatkan kesempatan × (Namakamu) lupa?

1K 180 19
                                    

Selamat membaca📖📖🎉 (47)

🐕🐶🐩🐈🐱🐀🐁

Chapter 57
"Aku mencarimu, kamu diam saja disana atau bisa kamu berjalan sedikit demi sedikit, biar aku mencarimu dan menemukanmu"

***

Iqbaal melangkahkan kakinya menuju perpustakaan, mengedarkan pandangannya dan tak menemukan batang hidung (Namakamu) sedikit pun. "(Naam)! Kamu dimana sihh?! Aku gak tenang!" Iqbaal melangkahkan kakinya keluar dari perpustakaan, dan menuju -- Gudang.

Sayang (Namakamu)!

Nada dering SMS pada IPhonenya. Dari, (Namakamu)!

From: Jodohku❤
Km kemana? Gak pulang? Aku udah pulang dari tadi, sayang.😂😂 Jangan nyari aku ah😊

Iqbaal menghela nafas leganya, dan berjalan menuju gerbang untuk keluar dari kawasan sekolah.

***

'Baal? Kamu bareng (Namakamu) gak? Mama khawatir sama dia' Suara seberang sana dengan nada yang benar-benar khawatir.

Iqbaal mengernyit. "Gak sama Iqbaal, dia nya tan. Katanya dia, dia udah pulang soalnya" Iqbaal pun sama. Ia juga khawatir, dan bingung. (Namakamu) boong tadi?

'Aduh, ini gimana baal. Mama khawatir, dia belom pulang dari tadi. Kamu mau bantu cariin engga?'

"Pasti, Iqbaal bantu, yaudah Iqbaal cari (Namakamu) dulu ya mah, nanti kalo Iqbaal ketemu (Namakamu), Iqbaal bakal ngajarin tante."

'Makasih ya baal, nanti kalo ketemu, kamu ajak makan bisa? Kasian dia pasti laper dari tadi sampe sekarang belom makan, nanti uangnya mama ganti kok'

"Iya ma, yaudah Iqbaal cari dulu ya mah,"

Pip.

Iqbaal buru-buru mencari jaket yang ia taro dimana gatau, dan juga kunci motornya. Pas ketemu, Iqbaal buru-buru keluar kamar dan menuju tempatnya memakirkan motornya. "Bun, Iqbaal cari (Namakamu) dulu. Kata mama dia belom pulang, Iqbaal khawatir."

Tujuan utamanya adalah; Sekolah.

Dan, di area gudang!

Karna sewaktu ia mengunjungi perpustakaan, tak ada batang hidung kekasihnya.

Iqbaal memperhentikan laju motornya saat sudah berada di Gerbang sekolah yang telah tertutup rapat, jalan satu-satunya hanyalah memanjat pagar utama, sebenarnya bisa saja melewati pintu belakang yang menghubungkan taman yang dirahasiakan (Namakamu), dan juga pintu belakang itu memang tak pernah terkunci, tapi kan ia harus ngelewatin jalanan yang bener-bener sunyi untuk jam segini.

Jam 16.40.

Iqbaal memanjat pohon dengan lincahnya, ia hanya memakai celana hitam santai selutut, dengan baju kaos putih yang dilapisi jaket hitam-putihnya.

"Gila! Ini gerbang tinggi amat!" Ucap Iqbaal saat ia sudah terduduk di atas, "Gue kira ni gerbang pendek, tau-tau eh bujuk gile."

Setelah masuk ke area dalam sekolahan, ia berlari menuju arah gudang, yang berarti ia harus melewati dua lapangan, lapangan basket dan lapangan hijau, lalu sampai menuju gudang.

"(Nam).. Ayolah, kamu disitu aja jangan kemana-mana.." Gumam Iqbaal, tak sampai sepuluh menitan Iqbaal telah sampai di depan pintu gudang.

"(Namm)!! Kamu disini enggak?!" Teriak Iqbaal agar sampai ke dalam pintu gudang. Tak ada jawaban,

[1] Aileen Dan Aline✨IDRWhere stories live. Discover now